Jakarta, CNBC Indonesia – Pasukan penjaga perdamaian PBB di Lebanon atau UNIFIL mengatakan pasukan Israel kembali menembaki salah satu posisi mereka di selatan. Serangan tersebut “langsung dan tampaknya disengaja” merusak menara pengawas.
Melansir Al Jazeera, UNIFIL pada Rabu (16/10/2024) mengatakan pasukan penjaga perdamaiannya di dekat Kfar Kila di Lebanon selatan melihat sebuah tank Merkava Israel menembaki menara pengawas mereka, akibatnya dua kamera hancur, dan menaranya rusak.
Ini merupakan insiden terbaru dalam serangkaian serangan dan pelanggaran Israel terhadap pasukan penjaga perdamaian di Lebanon. Ini terjadi saat Israel memperluas pemboman dan serangan daratnya di negara itu, menewaskan ratusan orang dan menggusur hampir seperempat populasi.
Pada Minggu, UNIFIL mengatakan pasukan Israel “memasuki secara paksa” posisi UNIFIL di dekat desa Ramyah, melintasi Garis Biru yang diamanatkan PBB, perbatasan de facto antara Israel dan Lebanon, dengan dua tank.
Foto: Pasukan keamanan PBB di Lebanon (UNIFIL) patroli wilayah di dekat desa Maroun al-Ras dekat perbatasan Lebanon-Israel, di Lebanon selatan. (REUTERS/Aziz Taher)
Pasukan keamanan PBB di Lebanon (UNIFIL) patroli wilayah di dekat desa Maroun al-Ras dekat perbatasan Lebanon-Israel, di Lebanon selatan. (REUTERS/Aziz Taher)
|
Pasukan Israel kemudian melepaskan tembakan asap di dekat pasukan penjaga perdamaian, menyebabkan 15 personel menderita iritasi kulit dan masalah gastrointestinal.
UNIFIL juga melaporkan bahwa pasukan Israel menghalangi pergerakan logistik penting di dekat Meiss el-Jabal pada hari Sabtu.
“Kami mengingatkan IDF dan semua aktor tentang kewajiban mereka untuk memastikan keselamatan dan keamanan personel dan properti PBB dan untuk menghormati keutuhan tempat PBB setiap saat,” kata misi penjaga perdamaian.
Pemerintah Israel telah menuntut UNIFIL untuk meninggalkan posisinya di Lebanon selatan. Mereka mengklaim kelompok bersenjata Lebanon, Hizbullah, menggunakan pasukan penjaga perdamaian sebagai “perisai manusia”, tetapi pasukan penjaga perdamaian menolak untuk melakukannya.
Hizbullah membantah tuduhan Israel bahwa mereka menggunakan kedekatan pasukan penjaga perdamaian untuk melindungi para pejuangnya.
Pasukan darat Israel, yang memasuki Lebanon selatan lebih dari dua minggu lalu, telah memerangi Hizbullah di daerah tersebut. Didukung oleh pesawat tempur, pasukan Israel terus menyerang kota-kota dan desa-desa. Setidaknya 16 orang tewas dalam serangan Israel terhadap sebuah gedung kota di Nabatieh pada Rabu.
Dewan Keamanan PBB telah mendesak Israel untuk melindungi pasukan penjaga perdamaian dan posisi mereka di tengah kecaman internasional yang meluas atas serangan tersebut.
UNIFIL terdiri dari sekitar 10.000 pasukan penjaga perdamaian dari lebih dari 50 negara, termasuk Indonesia, India, dan Irlandia.
(tfa/wur)
Artikel Selanjutnya
Video: Israel Gempur Markas PBB UNIFIL, 2 TNI Terluka