Pada Kamis (17/10/024), Israel mengumumkan bahwa pasukannya di Gaza telah membunuh pemimpin Hamas Yahya Sinwar. Dia dianggap sebagai dalang di balik serangan yang terjadi pada 7 Oktober 2023.
Serangan tersebut menewaskan sekitar 1.200 orang, kebanyakan adalah warga sipil, dan juga menculik sekitar 250 orang lainnya. Kejadian ini mengejutkan militer dan intelijen Israel serta merusak citra keperkasaan Israel.
Dalam sebuah pernyataan yang dikutip oleh AFP, seorang pejabat senior Hamas menyatakan bahwa kelompok militan Palestina tidak akan bisa dihancurkan dengan membunuh para pemimpinnya. Meskipun demikian, belum ada pernyataan resmi yang mengonfirmasi kematian Yahya Sinwar.
Hamas dijelaskan sebagai gerakan pembebasan yang dipimpin oleh orang-orang yang mencari kebebasan dan martabat, yang tidak dapat dihilangkan. Menurut Basem Naim, anggota senior biro politik Hamas, kematian pemimpin Hamas sebelumnya justru meningkatkan popularitas kelompok tersebut.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyebut kematian Sinwar sebagai “pukulan berat” bagi Hamas. Militer Israel mengklaim bahwa setelah mengejar selama setahun, mereka berhasil membunuh Yahya Sinwar dalam operasi di Jalur Gaza selatan pada Rabu (17/10/2024). Netanyahu menyimpulkan bahwa kematian Sinwar merupakan tonggak penting dalam melemahkan kekuasaan Hamas.
Meskipun perang belum berakhir, Netanyahu menegaskan bahwa kematian Sinwar memberikan dampak signifikan dalam kemunduran kekuasaan Hamas.
Referensi:
https://cnbcindonesia.com/news/20241018141028-8-580829/video-bos-hamas-tewas-hizbullah-ancam-siap-balaskan-dendam-ke-israel
(dce/dce)
