Jebolnya Iron Dome saat Hizbullah Menyebarkan Kelemahan Israel

by -62 Views

Sistem pertahanan Iron Dome milik Israel baru-baru ini berhasil ditembus oleh serangan milisi Syiah Lebanon, Hizbullah. Serangan terbaru dilaporkan berhasil menembus pangkalan militer Israel dan menewaskan empat personel.

Diluncurkan dari Lebanon Selatan, sebuah drone Hizbullah berhasil menembus pertahanan udara Israel tanpa terdeteksi dan menghantam pangkalan Brigade Golani sekitar 40 mil ke Israel dari perbatasan. Serangan terjadi pada hari Minggu (13/10/2024) tepat setelah pukul 7 malam saat makan malam.

Foto-foto dari lokasi serangan menunjukkan bahwa drone tersebut menghantam ruang makan pangkalan Brigade Golani. Ada indikasi bahwa Hizbullah telah mengumpulkan informasi intelijen yang cukup dan memiliki kemampuan untuk membuat serangan lebih efektif.

Brigade Golani merupakan unit infanteri elit Israel yang dikerahkan ke Lebanon Selatan sebagai bagian dari operasi darat Israel di wilayah tersebut. Serangan ini merupakan serangan paling berdarah yang dialami Israel sejak perang pecah pada Oktober lalu.

Menurut pakar keamanan internasional di Universitas Ibrani Yerusalem, Daniel Sobelman, serangan ini menunjukkan bahwa Hizbullah sedang mengembalikan keseimbangan strategis mereka setelah beberapa pukulan telak terhadap pimpinan dan aparat komando mereka.

Iron Dome, sistem pertahanan udara Israel, dirancang untuk mencegat dan menghancurkan proyektil seperti roket dan rudal, bukan drone yang terbang rendah dan cepat. Meskipun jenis pesawat nirawak yang digunakan oleh Hizbullah belum diumumkan, kemungkinan besar merupakan pesawat nirawak Mirsad atau Ababil yang dikenal di Iran.

Hizbullah terus menggempur Israel meskipun militer Israel melancarkan serangan udara dan darat intensif ke Lebanon. Lebih dari 1.500 orang telah tewas di Lebanon sejak September akibat konflik ini.

Israel terus mempersiapkan diri untuk kemungkinan perang yang lebih besar dengan Hizbullah. Tel Aviv telah mengerahkan unit dari empat divisi ke Lebanon Selatan dan memerintahkan evakuasi sekitar 1,2 juta orang.

Operasi baru ini mungkin memerlukan kekuatan yang lebih besar daripada invasi Israel ke Lebanon pada tahun 2006. Meskipun demikian, Hizbullah terus menunjukkan kemampuan untuk mengganggu kehidupan di Israel utara dan menyulitkan Israel.

Israel dan Hizbullah terus terlibat dalam pertarungan sengit yang mengancam stabilitas di kawasan tersebut.