Beberapa perusahaan penyulingan minyak China dan India kini sedang mencari pasokan alternatif karena sanksi Amerika Serikat terhadap produsen minyak Rusia. Departemen Keuangan AS telah memberlakukan sanksi terluas yang menargetkan pendapatan minyak dan gas Rusia, termasuk produsen minyak Gazprom Neft dan 183 kapal tanker yang telah mengirim minyak Rusia. Sejumlah kapal tanker tersebut sebelumnya digunakan untuk mengirimkan minyak ke India dan China, tetapi dengan sanksi yang diberlakukan oleh negara-negara Barat, perdagangan minyak Rusia dialihkan dari Eropa ke Asia.
Akibatnya, China dan India sedang mencari pasokan minyak dari Timur Tengah, Afrika, dan Amerika. Selain itu, sanksi terhadap perusahaan asuransi minyak Rusia juga mempengaruhi harga minyak mentah yang ditawarkan oleh Rusia. Ada potensi perpindahan besar ke pasar minyak Timur Tengah, yang dapat meningkatkan posisi tawar negara-negara di kawasan tersebut.
Di sisi lain, sanksi yang dikenakan oleh AS dan reaksi Rusia terhadapnya menimbulkan ketidakpastian dalam pasar minyak global. Meskipun sementara ini sanksi tersebut mungkin mengurangi ekspor minyak Rusia, Rusia tampaknya dapat beradaptasi dengan menggunakan armada kapal bayangan yang belum terkena sanksi. Sejumlah negara seperti India juga masih menerima pasokan minyak dari Rusia, terutama karena diskon yang ditawarkan oleh Rusia.
Kremlin telah mengkritik sanksi AS dan berjanji untuk melawan. Meskipun demikian, dampak sanksi ini mungkin akan terus dirasakan dalam jangka pendek, baik bagi Rusia maupun bagi pembeli minyaknya seperti China dan India. Meskipun demikian, pasar minyak global terus beradaptasi dengan perubahan-perubahan tersebut.