Rivian mengumumkan rencana ambisius untuk mengembangkan teknologi kendaraan otonom yang dapat bekerja tanpa perlu pengemudi memantau secara konstan. Di tengah gejolak di industri kendaraan listrik dan eksperimen teknologi otonom oleh pesaing seperti Tesla, Rivian memberikan sinyal kuat bahwa mereka siap bersaing. CEO Rivian, RJ Scaringe, menegaskan komitmennya pada tingkat teknologi bantuan pengemudi yang lebih tinggi, dengan target meluncurkan kendaraan semi-otonom level 2 pada tahun 2025 dan level 3 pada tahun 2026.
Teknologi ini akan memungkinkan pengemudi untuk melepaskan kendali dalam kondisi tertentu dan masih tetap aman. Rivian berencana untuk menggabungkan kamera dan sensor radar dalam platform otonomi mereka untuk mencapai tingkat keamanan dan keandalan yang diperlukan. Meskipun detail spesifik masih belum jelas, Rivian memastikan bahwa kendaraan generasi kedua, seperti R1S dan R1T, akan menjadi yang pertama mendapatkan teknologi baru ini.
Dengan fokus pada pengembangan AI dan kecerdasan buatan, Rivian yakin dapat mempercepat kemajuan menuju kendaraan otonom. Dengan kemungkinan penambahan LiDAR untuk mencapai tingkat otonomi penuh, Rivian berusaha untuk memberikan pengalaman mengemudi yang lebih aman dan efisien bagi pelanggan mereka. Harapan Rivian adalah untuk membawa teknologi otonomi tanpa pengemudi ke pasar massal dengan harga yang terjangkau, mengubah cara orang berinteraksi dengan kendaraan mereka di masa depan.