BMKG Terus Lakukan Operasi Modifikasi Cuaca untuk Tekan Risiko Bencana
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terus melaksanakan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) secara intensif selama 24 jam guna mengurangi risiko bencana hidrometeorologi di wilayah Jabodetabek. OMC dilakukan berdasarkan data dan analisis atmosfer yang akurat, bukan sekadar penyemaian garam ke langit. Dikatakan bahwa setiap intervensi dalam OMC harus mengandalkan data presisi yang didukung oleh analisis ilmiah mendalam.
BMKG, sebagai institusi yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan modifikasi cuaca, bekerja sama dengan BNPB dalam mengendalikan OMC. Mereka merancang strategi operasi, menentukan lokasi penyemaian, dan memantau kondisi atmosfer secara real-time untuk memastikan efektivitas intervensi cuaca. Keberhasilan OMC tidak hanya bergantung pada pelaksanaan di lapangan, tetapi juga pada koordinasi solid dan transparent antar-lembaga serta kesiapsiagaan masyarakat.
Deputi Bidang Modifikasi Cuaca BMKG, Tri Handoko Seto, mengungkapkan bahwa OMC fokus pada pengurangan curah hujan di daerah tangkapan air Sungai Ciliwung dan Cisadane. Dengan teknik penyemaian awan, OMC mampu mengurangi curah hujan 30-60%, mengurangi risiko banjir di wilayah terdampak. Operasi ini dikendalikan dari Pos Komando di Lanud Halim Perdanakusuma dan melibatkan kerjasama antara BMKG, BNPB, dan TNI Angkatan Udara. Rapat persiapan juga sudah dilakukan untuk pelaksanaan OMC tambahan.