PT Pertamina (Persero) telah memastikan bahwa produk Bahan Bakar Minyak (BBM), termasuk Pertamax (RON 92), telah sesuai dengan standar spesifikasi teknis yang ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Minyak dan Gas (Ditjen Migas), Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Simon Aloysius Mantiri, menjelaskan bahwa produk BBM Pertamina telah secara rutin diuji kualitasnya oleh Lemigas Kementerian ESDM RI. Hasil pengujian menunjukkan bahwa kualitas produk BBM Pertamina telah memenuhi standar teknis yang ditetapkan.
Proses pengujian ini dilakukan di berbagai Terminal BBM Plumpang dan 33 SPBU yang tersebar di wilayah Jakarta, Depok, Bogor, dan Tangerang Selatan. Selain itu, Pertamina juga melibatkan pihak independen seperti PT Surveyor Indonesia dan PT TUV Rheinland Indonesia untuk menguji kualitas BBM mereka. Semua hasil pengujian menunjukkan bahwa kualitas produk BBM Pertamina sudah sesuai dengan standar spesifikasi teknis yang ditetapkan oleh Ditjen Migas ESDM.
Simon juga memberikan pesan kepada masyarakat untuk tidak khawatir karena produk yang ada di SPBU Pertamina adalah berkualitas dan sesuai dengan standar spesifikasi teknis. Dia menegaskan bahwa pengujian akan terus dilakukan di seluruh Indonesia secara terbuka dan transparan agar masyarakat dapat mengawasinya.
Sementara itu, Jaksa Agung ST Burhanuddin menegaskan bahwa penyidikan yang dilakukan Kejaksaan Agung tidak berhubungan dengan produk Pertamax yang beredar saat ini karena stok BBM yang dipasarkan pada 2018-2023 sudah habis pada 2024. Burhanuddin mengajak masyarakat untuk tetap tenang dan memberikan dukungan kepada Pertamina dalam menjalankan tugas mereka.
Dalam menghadapi isu-isu yang muncul, Burhanuddin berharap agar masyarakat tetap tenang, tidak terprovokasi, dan memberikan dukungan kepada Pertamina. Dukungan ini diharapkan dapat membantu Pertamina dalam memastikan ketersediaan BBM selama Ramadan dan Idulfitri 1446 H. Semua ini merupakan upaya dari Pertamina dan pihak terkait untuk menjaga kualitas dan keberlangsungan produk BBM mereka.