Langkah Bolivia Menarik dengan Pembayaran Impor Energi Menggunakan Kripto

by -4 Views

Pemerintah Bolivia telah mengambil langkah inovatif dengan memanfaatkan mata uang kripto untuk membayar impor energi, sebagai respons terhadap krisis bahan bakar dan kelangkaan dolar yang semakin parah. Yacimientos Petrolíferos Fiscales Bolivianos (YPFB), perusahaan energi milik negara, bersama dengan pejabat pemerintah, mengumumkan keputusan ini dalam sebuah pernyataan kepada Reuters. Bolivia tengah menghadapi penurunan drastis dalam cadangan devisa akibat penurunan ekspor gas alam selama beberapa tahun. Kondisi ini telah memperburuk krisis bahan bakar, dengan antrean panjang di pom bensin dan meningkatnya protes dari masyarakat. YPFB telah menerapkan sistem baru yang memungkinkan penggunaan mata uang kripto dalam transaksi impor energi setelah mendapatkan persetujuan dari pemerintah. Meskipun belum sepenuhnya diterapkan, pemerintah mencatat bahwa langkah ini akan segera diimplementasikan dalam waktu dekat. Dalam beberapa dekade terakhir, Bolivia telah bergeser dari pengekspor energi bersih menjadi importir energi karena menurunnya produksi gas domestik. Keputusan Bolivia untuk menggunakan kripto dalam perdagangan energi mencerminkan perubahan signifikan dalam strategi negara berkembang menghadapi tantangan ekonomi global. Tahap ini juga menunjukkan tren di mana semakin banyak negara mencari alternatif terhadap dolar AS. Karena itu, penting bagi pembaca untuk mempertimbangkan dan menganalisis secara bijaksana sebelum melakukan keputusan investasi terkait kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang mungkin timbul akibat keputusan investasi.

Source link