Anggota Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Chatib Basri mengungkapkan bahwa kebijakan tarif baru yang diberlakukan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump akan berdampak pada perekonomian hampir di seluruh negara, termasuk Indonesia. Chatib menyoroti sejumlah sektor andalan di Indonesia yang akan terdampak, seperti sektor TPT, alas kaki, dan udang. Dia juga menunjukkan potensi terkena sektor lainnya seperti mesin perlengkapan elektronik dan lemak minyak hewan nabati.
Menurut Chatib, pengenaan tarif baru oleh Trump tidak hanya akan berdampak pada Indonesia tetapi juga pada seluruh negara. Bahkan, Chatib menilai bahwa kebijakan ini berpotensi menyebabkan resesi global yang kemudian akan berpengaruh pada Indonesia. Meskipun begitu, Chatib menyatakan bahwa pelemahan mata uang Rupiah terhadap US Dollar dapat membuat barang ekspor Indonesia menjadi lebih kompetitif di pasar global.
Untuk tetap menjaga daya saing produk Indonesia di pasar global, Chatib menyarankan agar harga jual produk Indonesia di luar negeri diturunkan dengan cara memangkas biaya produksi. Ini dapat dilakukan dengan melakukan deregulasi ekonomi sehingga pemangkasan biaya produksi tidak mempengaruhi faktor lainnya. Chatib berpendapat bahwa dengan mengurangi biaya produksi, perusahaan Indonesia dapat menjual barang dengan harga yang lebih murah namun tetap mempertahankan margin keuntungan yang stabil.
Selain itu, Chatib memberikan saran untuk meminimalisasi dampak dari perekonomian global dengan cara tidak terlalu terintegrasi dengan ekonomi global. Meskipun tidak menyatakan bahwa hal tersebut adalah solusi ekstrem yang layak dilakukan, Chatib menegaskan bahwa semakin rendah tingkat integrasi suatu negara dengan ekonomi global, maka dampak dari peristiwa ekonomi global akan lebih kecil dibandingkan dengan negara-negara yang sangat terintegrasi. Menurut Chatib, mempercepat deregulasi ekonomi dapat membantu Indonesia dalam menjaga daya saing produk ekspornya di pasar global.