Emas menjadi salah satu faktor yang berkontribusi terhadap laju inflasi pada bulan Maret 2025. Kenaikan harga emas sejak akhir tahun 2024 memberikan dampak positif terhadap inflasi pada periode tersebut. Menurut data dari Badan Pusat Statistik, tingkat inflasi bulan Maret dari komponen inti mengalami kenaikan sebesar 0,24%, dengan kontribusi sebesar 0,16%. Emas perhiasan menjadi komoditas yang dominan dalam memberikan andil terhadap inflasi komponen inti tersebut.
Deputi Bidang Statistik Produksi BPS, M. Habibullah, mengungkapkan bahwa tingkat inflasi dari komponen inti secara tahunan mencapai 2,48%, tetap berada pada level yang sama dengan bulan Februari 2024. Emas perhiasan, minyak goreng, kopi bubuk, dan nasi dengan lauk merupakan komoditas yang memberikan andil terhadap inflasi pada periode tersebut, seperti yang dijelaskan oleh Habibullah dalam konferensi pers.
Pada perdagangan Senin, harga emas dunia di pasar spot turun sebesar 1,81% menjadi US$2.982,34 per troy ons. Ini merupakan penurunan pertama kali sejak tanggal 14 Maret atau dalam 15 hari perdagangan terakhir. Harga penutupan kemarin juga menjadi yang terendah dalam 15 hari tersebut. BPS juga mencatat laju inflasi bulanan pada Maret 2025 sebesar 1,65%, dengan inflasi tahunan sebesar 0,39% secara tahun kalender.
Kelompok pemicu inflasi pada bulan tersebut adalah perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga, menurut data yang diungkapkan oleh BPS. Hal ini menunjukkan bahwa emas memiliki peran yang signifikan dalam pengaruh inflasi di Indonesia pada bulan Maret 2025.