CEO Freeport-McMoRan, Kathleen Quirk mengungkapkan kekhawatirannya terhadap kebijakan tarif impor yang diterapkan oleh Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump. Menurutnya, kebijakan ini telah menimbulkan gejolak di pasar keuangan dan menambah ketegangan dengan negara seperti China dan Uni Eropa. Dampaknya bisa berpotensi menurunkan minat investasi dan meredam konsumsi. Tembaga, yang dikenal sebagai “Dr. Copper” karena perannya yang luas dalam ekonomi global, telah turun harga baru-baru ini. Meski begitu, Quirk menegaskan bahwa perusahaan tambang perlu memantau perkembangan situasi tarif ini sebelum mengambil tindakan. Di sisi lain, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut bahwa ekspor tembaga dan emas dari Indonesia ke AS serta ekspor furniture RI tidak terkena tarif resiprokal yang diberlakukan oleh AS. Hal ini karena perusahaan AS memiliki produksi tembaga dan emas di Indonesia, sementara furniture tidak terdampak karena mencari alternatif sumber bahan baku selain dari Kanada. Meskipun Indonesia juga dikenakan tarif resiprokal oleh Pemerintahan Trump, ada pengecualian untuk produk-produk tertentu.
Heboh Perang Tarif: Bos Freeport Buka Suara
