Diterbitkan baru-baru ini, Binance telah merilis sebuah studi yang meneliti efek dari kenaikan tarif perdagangan yang diberlakukan oleh Amerika Serikat, dan bagaimana hal ini berdampak pada pasar global, terutama pada aset digital. Laporan yang dikeluarkan oleh Binance mengungkapkan bahwa ketegangan perdagangan telah menyebabkan ketidakstabilan ekonomi yang sebanding dengan masa setelah Undang-Undang Tarif Smoot-Hawley tahun 1930, dengan rata-rata bea masuk AS naik hingga hampir 19%, dari 2,5% pada tahun 2024.
Dalam analisisnya, Binance Research menjelaskan bagaimana pergeseran ini telah mengguncang kepercayaan investor dan berdampak pada penurunan valuasi aset kripto. “Sentimen pasar saat ini sangat hati-hati, dengan investor merespons pengumuman tarif dengan sikap ‘menghindari risiko’ yang khas,” ungkap Binance dalam laporannya. Lebih lanjut, total kapitalisasi pasar kripto turun sebanyak 25,9% dari puncaknya pada bulan Januari, menghapus nilai sebesar USD 1 triliun yang menunjukkan sensitivitas pasar terhadap ketidakstabilan ekonomi global.
Penurunan ini tampaknya mempengaruhi aset seperti Bitcoin, Ethereum, dan Altcoin, serta token spekulatif seperti Memecoin yang mengalami penurunan lebih dari setengah dari nilai awalnya. Akibatnya, investor beralih ke lindung nilai tradisional seperti emas, yang mencapai level tertinggi sepanjang sejarahnya. Sejak pemerintahan Presiden AS Donald Trump memasuki masa jabatannya pada bulan Januari 2025, kebijakan perdagangan yang proteksionis semakin banyak diterapkan. Serangkaian tarif terbaru yang diumumkan pada tanggal 2 April 2025 menunjukkan peningkatan dalam ketegangan perdagangan global, yang berujung pada tarif balasan dari negara mitra dagang utama.
Perdagangan Bitcoin dan Altcoin Lesu: Kuartal I 2025
