Dampak Sentimen Terhadap Harga Bitcoin Pasca Kenaikan Tarif AS

by -5 Views

Harga kripto mengalami penurunan dramatis setelah pasar saham berjangka Amerika Serikat terjun pada 6 April. Hal ini dipicu oleh pemerintahan Trump yang menerapkan kebijakan tarif yang lebih ketat terhadap negara-negara lain. Mulai 5 April, semua negara dikenakan tarif sebesar 10%, namun beberapa negara seperti China, Uni Eropa, dan Jepang dikenakan tarif lebih tinggi. Akibatnya, Bitcoin (BTC) turun lebih dari 6% dalam sehari dan diperdagangkan sekitar USD 77.883, sementara Ether (ETH) turun lebih dari 12% ke USD 1.575. Total nilai pasar kripto juga turun lebih dari 8% menjadi sekitar USD 2,5 triliun. Namun, terdapat sedikit pemulihan ketika Bitcoin naik 1,4% ke USD 78.500 dan Ether ke USD 1.594. Meskipun begitu, sentimen pasar masih penuh kekhawatiran seperti yang tercermin dari penurunan Crypto Fear & Greed Index ke angka 23 pada 7 April.

Menurut Charlie Sherry, kepala keuangan dari BTC Markets di Australia, penurunan ini merupakan hal yang wajar mengingat hari Minggu cenderung sepi di pasar global. Dia menyebut bahwa penjualan besar pada hari sepi seperti itu dapat langsung mempengaruhi harga secara signifikan. Komentar Trump terkait tarif yang membuat pasar panik dan ketidakpastian dalam hubungan dagang dunia juga menjadi faktor penurunan tersebut. Meski begitu, ada pula yang tetap optimis, seperti Arthur Hayes, pendiri BitMEX, yang meyakini bahwa meskipun tarif berdampak pada pasar, harga Bitcoin bisa justru mengalami kenaikan dalam waktu dekat.

Pasar saham Amerika juga terpengaruh, dimana kontrak berjangka untuk indeks S&P 500 turun hampir 4%, sementara Nasdaq dan Dow Jones juga mengalami penurunan signifikan, dengan Dow turun lebih dari 8%. Analis pasar The Kobeissi Letter menyatakan bahwa penurunan ini telah membuat S&P 500 masuk ke zona tren turun berkepanjangan. Dalam 32 hari terakhir, pasar saham AS setiap hari kehilangan rata-rata USD 400 miliar. Tom Dunleavy dari MV Global bahkan menyebut bahwa penurunan ini dapat menjadi salah satu yang terburuk dalam sejarah pasar saham AS jika tren ini terus berlanjut.

Source link