Peneliti kripto Markus Thielen memproyeksikan kemungkinan harga Bitcoin dalam jangka panjang terpengaruh oleh tekanan jangka pendek akibat kekhawatiran akan resesi. Meskipun sentimen positif dapat muncul dalam jangka panjang akibat pelonggaran moneter yang biasanya terjadi setelah pemangkasan suku bunga, Thielen mengingatkan bahwa Bitcoin mungkin akan menghadapi hambatan sebelum mengalami kenaikan momentum. Dalam laporan pasar terbaru, Thielen menjelaskan bahwa selisih kredit terus melebar, menunjukkan bahwa kekhawatiran akan resesi semakin meresap dalam perekonomian. Walaupun Kepala kebijakan kripto dan AI di Gedung Putih, David Sacks, memperkirakan perlunya pemangkasan suku bunga setelah Indeks Harga Konsumen Inti (CPI) menunjukkan kenaikan 2,8% secara tahunan untuk bulan Maret, angka terendah sejak Maret 2021. Meskipun ada kemungkinan 64,8% bahwa tidak akan ada pemangkasan suku bunga dalam pertemuan FOMC pada bulan Mei, pasar kripto tetap mengikuti perkembangan ekonomi global dalam mengantisipasi dampaknya terhadap harga Bitcoin.
Bitcoin Terkendala di Tengah Ancaman Resesi
