Perekonomian global saat ini sedang terancam oleh perang tarif yang dipicu oleh Amerika Serikat dan China. Kedua negara tersebut saling memberlakukan tarif impor yang dapat mengganggu rantai pasok global dan meningkatkan inflasi, sehingga mengakibatkan perlambatan pertumbuhan ekonomi global. Ahli ekonomi, Mari Elka Pangestu, mengungkapkan bahwa perang dagang ini dapat meningkatkan inflasi di AS hingga 4% dan menurunkan pertumbuhan ekonomi sebesar 1%. Spanjang ketegangan antara AS dan China juga dapat mengganggu rantai pasok global, termasuk AS yang sangat bergantung pada produk konsumen dari China. Meskipun dampak langsungnya terhadap Indonesia tidak begitu besar, namun jika perang dagang berlanjut, dapat menyebabkan resesi dan berdampak pada perekonomian Indonesia. Oleh karena itu, Pemerintah Indonesia perlu memperkuat industri dalam negeri melalui deregulasi dan reformasi aturan untuk meningkatkan daya saing produk lokal dan menjaga daya beli, sehingga siap menghadapi efek dari perang dagang. Selengkapnya, dialog antara Shinta Zahara dengan Mari Elka Pangestu dapat disimak di acara Squawk Box, CNBC Indonesia.
Ini Strategi RI Hadapi Perang Tarif Tidak Cukup Lewat Nego
