Dipalak Ormas & Dipukul Dolar AS: Curhat Pengusaha Truk

by -6 Views

Pungutan liar oleh organisasi masyarakat atau ormas kembali menimbulkan kekhawatiran. Setelah kontroversi THR menjelang Lebaran, kini ormas terlibat dalam kegiatan memalak truk barang di jalan. Praktik ini umum terjadi di beberapa pusat ekonomi, termasuk Tanjung Priok dan Cilincing di Jakarta Utara. Pengusaha truk logistik dilaporkan merasa tertekan karena harus menghadapi pemalakan ormas dan fluktuasi harga dolar AS yang tidak stabil.

Ketua DPD Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Banten, Syaiful Bahri, menyatakan bahwa bisnis logistik sudah terbebani dengan harga mobil yang tinggi akibat pengaruh dari dolar. Selain itu, biaya gaji karyawan yang naik setiap tahun, kenaikan tarif tol, dan fluktuasi harga BBM juga menambah beban perusahaan truk. Meskipun begitu, pengusaha tidak bisa tanpa pertimbangan menaikkan biaya logistik kepada pelanggan, kecuali ada kenaikan biaya bahan bakar.

Syaiful juga mengingatkan bahwa kenaikan tarif tol oleh pemerintah dapat menambah beban pada dunia usaha. Ia meminta pemerintah untuk meninjau kembali keputusan tersebut, mengingat pengusaha truk tidak dapat secara otomatis menaikkan tarif mereka setiap tahun. Penyesuaian biaya logistik biasanya dilakukan sejalan dengan kenaikan harga BBM. Oleh karena itu, keberatan pengusaha terhadap kenaikan tarif tol tidaklah berlebihan.

Source link