Dara Baro, salah satu UMKM perempuan binaan Pertamina yang fokus pada fesyen berkelanjutan, terus menunjukkan komitmennya dalam pelestarian lingkungan dan budaya lokal. Koleksi busana Dara Baro yang dibuat dari sisa-sisa kain wastra nusantara berhasil habis terjual di gerai besar Jakarta menjelang Lebaran 2025. Mengusung teknik Boro asal Jepang, Dara Baro berhasil mengubah limbah tekstil menjadi produk bernilai tinggi dengan cerita dan keindahan yang unik.
Pendiri Dara Baro, Dimita Agustin, menegaskan bahwa pesan utama dari merek ini adalah tentang pentingnya menjaga bumi melalui karya fesyen berkelanjutan. Dara Baro juga telah mendapatkan perhatian internasional dengan undangan dari L’adresse Paris, platform fashion bergengsi di Prancis, dan keikutsertaan dalam Osaka Expo di Jepang.
Selain berfokus pada bisnis, Dara Baro juga aktif dalam edukasi dan pemberdayaan melalui program magang dengan sekolah mode. Upaya ini tidak hanya disambut baik oleh pasar, tapi juga diapresiasi oleh pemerintah, seperti penghargaan Best Eco Friendly Product yang diterima dari Kementerian Perdagangan dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Pertamina, sebagai pendamping UMKM, memberikan apresiasi atas pencapaian Dara Baro dan mengakui potensi besar UMKM perempuan Indonesia dalam menembus pasar global dengan prinsip keberlanjutan. Pendampingan Pertamina pada UMKM juga sejalan dengan kebijakan nasional yang mendorong pertumbuhan kualitas lapangan kerja, kewirausahaan, dan industri kreatif.
Program pembinaan dari Pertamina telah terbukti memberikan dampak positif dalam memajukan UMKM seperti Dara Baro. Kolaborasi, kreativitas, dan keberpihakan pada lingkungan merupakan kunci bagi UMKM untuk meraih pasar global dan berkontribusi pada ekonomi rakyat.