Shell, perusahaan minyak dan gas raksasa, sedang mempertimbangkan opsi untuk mengakuisisi pesaingnya, BP. Kabar tersebut diketahui dari laporan sumber yang dilansir oleh Reuters, Minggu. Dalam laporan tersebut, disebutkan bahwa Shell telah serius membahas kemungkinan pengambilalihan dengan para penasihatnya dalam beberapa minggu terakhir. Keputusan akuisisi kemungkinan besar akan tergantung pada performa saham BP yang terus merosot. Sekitar tiga tahun terakhir, Shell telah tumbuh hampir dua kali lipat ukuran BP, dengan nilai pasar sekitar 149 miliar pound. Wael Sawan, CEO Shell, menyatakan bahwa ia lebih memilih membeli kembali saham Shell daripada melakukan akuisisi BP meskipun ada kemungkinan pengambilalihan. Pengakuisisian BP akan membuat Shell menjadi kekuatan besar dalam industri energi global dan memberikan daya saing yang lebih kuat. Shell baru-baru ini melaporkan hasil kuartal pertama yang kuat dan meluncurkan pembelian kembali saham senilai US$ 3,5 miliar. Di sisi lain, BP sedang berusaha meningkatkan profitabilitas dan memangkas biaya dengan menjual aset senilai US$ 20 miliar dan melakukan pemangkasan pengeluaran. BP juga mengumumkan kepergian kepala strategi sebagai bagian dari usaha untuk meningkatkan kepercayaan investor. Investor terbesar BP, Elliott Investment Management, dikabarkan menginginkan perubahan kepala strategi untuk meningkatkan arus kas bebas perusahaan. Saat ini, BP menolak memberikan komentar lebih lanjut mengenai rencana pengambilalihan Shell.
Shell Merencanakan Akuisisi BP: Langkah-Langkah Siapkan
