PLN (Persero) dikritik karena kurang transparan dalam kasus blackout listrik di Bali. Manajemen perusahaan diduga melakukan pembohongan publik terkait kejadian tersebut. Setelah kasus ini terungkap, PLN justru sibuk mencari sumber yang membocorkan informasi tersebut ke publik. Sejumlah pihak, termasuk Ketua Umum Ikatan Wartawan Online (IWO), Teuku Yudhistira, menyarankan agar pelanggan PLN menuntut kompensasi atas dampak blackout tersebut. Terungkap bahwa kejadian blackout disebabkan oleh tripnya pembangkit PLTG Pesanggrahan unit 5 dan 6, bukan gangguan transmisi atau kabel laut seperti yang banyak diberitakan. Yudhistira juga menekankan bahwa Direksi PLN, terutama Dirut Darmawan Prasodjo, harus bertanggung jawab dan tidak layak memimpin perusahaan. Tuntutan untuk mencopot Dirut PLN dan seluruh kroninya juga disuarakan untuk menjaga keberlangsungan BUMN. Hingga saat ini, PLN masih terkesan bungkam terkait kasus blackout di Bali. Semua informasi ini menjadi sorotan publik terkait transparansi dan integritas perusahaan plat merah dalam mengelola sistem kelistrikan nasional.
Penyebab Blackout Bali: Manajemen PLN dan Dirut Indonesia Power Tutup Rapat
