Pada 29-30 April 1991, Bangladesh dilanda badai siklon terbesar sepanjang sejarah yang menewaskan ribuan orang. Kamal, seorang pria di pesisir, mengalami kejadian mengerikan saat badai melanda. Meskipun kehilangan keluarga, Kamal berhasil bertahan selama delapan jam terdampar di atas pohon kelapa.
Di tempat lain, Ayesha dan keluarganya juga berjuang untuk menyelamatkan diri dari badai. Meskipun berhasil mencari tempat perlindungan, Ayesha hanyut terbawa arus sebelum akhirnya ditemukan selamat. Kejadian tragis ini menyebabkan ribuan orang kehilangan nyawa, tempat tinggal, dan sumber kehidupan.
Penyebab besarnya jumlah korban dalam badai siklon ini dikaitkan dengan lambannya instrumen peringatan dan minimnya kesadaran masyarakat dan pemerintah terkait mitigasi bencana. Pemerintah Bangladesh diingatkan akan pentingnya memiliki rencana darurat yang efektif untuk mengurangi dampak bencana siklon di masa depan.
Peristiwa mengerikan ini harus menjadi pembelajaran bagi Bangladesh dan negara-negara lain dalam mempersiapkan diri menghadapi bencana alam yang mungkin terjadi. Kepedulian, perencanaan, dan koordinasi yang baik dapat membantu masyarakat dan pemerintah dalam menghadapi situasi darurat dengan lebih baik.
Tragedi Bak Kiamat: Ombak Besar Tewaskan Ribuan, Banyak Mati Kelaparan
