Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengungkapkan bahwa cadangan emas di PT Pegadaian mengalami peningkatan dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini disebabkan oleh tren positif kalangan ibu-ibu yang mulai menyimpan emas. Tren ini juga didorong oleh langkah pemerintah yang baru meluncurkan bank emas atau bullion bank melalui PT Bank Syariah Indonesia.
Selain itu, Airlangga juga menjelaskan bahwa pada saat krisis, bukan Dana Pihak Ketiga yang mengalami kenaikan, melainkan emas yang ditaruh di Pegadaian. Banyak ibu-ibu yang menggunakan emas sebagai jaminan keuangan, terutama dalam situasi ekonomi yang tak pasti.
Sebelumnya, PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) telah menjadikan ekosistem emas sebagai fokus utama perusahaan tahun ini, seiring dengan terbentuknya Bullion Bank atau bank emas di Indonesia. Direktur Keuangan & Strategi Ade Cahyo Nugroho mengatakan bahwa segmen ini sangat potensial untuk meningkatkan pertumbuhan kinerja. Layanan yang ditawarkan oleh BSI sangat menarik, karena BSI menjadi bank emas pertama yang menyediakan solusi emas terlengkap, kini nasabah dapat membeli emas dengan cara mencicil.
Dengan adanya tren positif kalangan ibu-ibu yang menyimpan emas dan kehadiran bank emas, diharapkan cadangan emas di Pegadaian dan pertumbuhan kinerja Bank Syariah Indonesia terus meningkat. Semua ini menunjukkan bahwa emas masih dianggap sebagai investasi yang aman dan diandalkan, terutama dalam menghadapi situasi ekonomi yang tidak stabil. Peran emas dalam hal jaminan keuangan juga semakin dipertimbangkan dan diandalkan, yang menunjukkan kepercayaan masyarakat terhadap nilai emas dalam jangka panjang.