Israel kembali melakukan kekejaman terhadap warga Palestina di Jalur Gaza, kali ini dengan serangan mematikan di Rafah, Gaza selatan yang menewaskan 27 warga Palestina. Sebelumnya, Kantor Media Pemerintah Gaza menuduh Israel memikat warga kelaparan ke pusat bantuan kemanusiaan hanya untuk menyerang mereka secara brutal. Serangan terakhir di lokasi distribusi bantuan oleh Yayasan Kemanusiaan Gaza telah menewaskan 102 warga, disebut sebagai “kejahatan mengerikan yang sengaja diulangi.” Sementara itu, krisis kemanusiaan di Gaza semakin memburuk dengan kelaparan dan malnutrisi yang meluas akibat blokade Israel yang telah berlangsung hampir tiga bulan. Situasi ini membuat lebih dari 65.000 anak-anak mengalami malnutrisi akut dan organisasi Pangan Dunia mengalami kehabisan stok bantuan makanan. Selain itu, Yayasan Kemanusiaan Gaza akan dipimpin oleh seorang evangelis pro-Israel yang menggantikan mantan pimpinan GHF, Jake Wood, yang telah membantah serangan Israel dan menerima kritik dari badan PBB dan mayoritas komunitas kemanusiaan. Sementara itu, Houthi dari Yaman siap untuk eskalasi lebih lanjut sebagai dukungan terhadap Palestina, dengan pernyataan dari Menteri Pertahanan Houthi Mohamed Nasser al-Atifi dan respons dari militer Israel yang telah mencegat rudal Yaman. Perubahan kepemimpinan juga terjadi di Hamas setelah serangkaian serangan udara Israel yang menewaskan sejumlah pemimpin senior, termasuk Muhammad Sinwar, dengan Izz al-Din al-Haddad menjadi kandidat kuat untuk memimpin organisasi tersebut.
Kenaikan Serangan Israel: Korban Bertambah
