Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping kembali mengadakan percakapan langsung melalui sambungan telepon di tengah meningkatnya ketegangan perdagangan, termasuk sengketa soal ekspor mineral langka. Dalam panggilan yang berlangsung lebih dari satu jam pada Kamis (5/6), Xi Jinping meminta Washington mencabut langkah-langkah perdagangan yang dinilai merusak ekonomi global dan mengingatkan agar AS tidak mengambil langkah provokatif dalam isu Taiwan. Meski begitu, Presiden Trump melihat hasil percakapan secara positif dan mengumumkan akan ada pembicaraan lanjutan antara delegasi perdagangan kedua negara. Kedua pemimpin juga saling mengundang untuk mengunjungi negara masing-masing.
Panggilan ini terjadi di tengah perselisihan mengenai mineral langka antara Washington dan Beijing, yang mengancam gencatan senjata sementara dalam perang dagang kedua ekonomi terbesar dunia. Delegasi AS yang dipimpin oleh Menteri Keuangan Scott Bessent, Menteri Perdagangan Howard Lutnick, dan Perwakilan Dagang Jamieson Greer akan segera bertemu dengan mitra mereka dari China, menurut Trump. Sejak kembali ke Gedung Putih, Trump kerap mengancam mitra dagang dengan berbagai kebijakan hukuman namun juga mencabutnya di menit-menit terakhir. Keputusan China pada April untuk menangguhkan ekspor sejumlah mineral penting dan magnet telah mengganggu pasokan global yang dibutuhkan oleh industri otomotif, semikonduktor, dan pertahanan. Beijing memandang ekspor mineral ini sebagai alat tekanan, penghentian ekspor bisa menimbulkan tekanan politik domestik pada Trump jika pertumbuhan ekonomi menurun akibat terganggunya produksi.