Sistem wajib militer memang masih diterapkan di banyak negara di seluruh dunia. Tidak hanya sebagai upaya untuk memperkuat pertahanan negara, namun juga sebagai sarana membangun semangat nasionalisme dan menguatkan identitas kebangsaan. Misalnya, di Korea Selatan, setiap pria harus menjalani wajib militer selama 18 hingga 24 bulan, sementara di Swiss, dinas militer wajib dilakukan selama 5 hingga 7 bulan bagi pria berusia 18 hingga 30 tahun. Singapura menerapkan wajib militer selama 24 bulan bagi pria yang berusia 18 tahun atau lebih, dengan beberapa pengecualian untuk kondisi medis tertentu. Berbagai negara lain seperti Finlandia, Rusia, Turki, Brasil, hingga Korea Utara juga menerapkan sistem wajib militer dengan berbagai durasi dan aturan yang berbeda. Hal ini menunjukkan bahwa kebijakan wajib militer masih menjadi bagian penting dalam pertahanan negara dan pembentukan identitas nasional di berbagai belahan dunia.
Masih banyak hal menjadi pertimbangan dalam penerapan wajib militer, seperti kondisi geopolitik global dan kebutuhan akan keamanan. Melalui sistem ini, negara-negara tersebut berupaya memastikan kesiapan dan kekuatan pertahanan mereka. Selain itu, wajib militer juga menjadi sarana untuk membangun disiplin, kemandirian, dan nilai-nilai patriotisme di kalangan warga negara. Sehingga, meskipun kontroversi sering muncul terkait sistem ini, namun pentingnya keberadaan wajib militer tetap diakui sebagai bagian strategi pertahanan nasional.
Durasi dan Aturan Wajib Militer di 15 Negara
