Nikita Mirzani Ancam Reza Gladys dengan Pembayaran untuk Tutup Mulut Terkait Skincare
Pada persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, terdakwa Nikita Mirzani dituduh mengancam bos perawatan kulit (skincare) milik dokter Reza Gladys (RGP) untuk membayar Rp4 miliar demi menjaga rahasia terkait produk yang dijualkan. Jaksa Penuntut Umum (JPU) Refina Donna mengungkapkan bahwa ancaman tersebut ditujukan untuk menghancurkan kredibilitas Reza Gladys Prettyanisari sebagai dokter, yang berujung pada kerugian sebesar Rp4 miliar bagi Reza.
Konflik dimulai ketika akun TikTok milik dr. Samira, @dokterdetektif, mengkritik produk Reza Gladys karena dianggap mahal dan mengandung bahan berbahaya SLS. Nikita Mirzani, yang juga melihat ulasan tersebut, mengajak penontonnya di TikTok untuk tidak membeli produk Reza Gladys. Selanjutnya, Nikita melakukan video call dengan dr. Oky Pratama yang berujung pada ancaman terhadap Reza Gladys jika tidak bertemu.
Asisten Nikita, Ismail Marzuki (IM), sebagai perantara, menerima Rp2 miliar yang ditransfer, dengan sisanya akan dibayar tunai. Ancaman dan pemerasan yang dilakukan oleh Nikita berdampak pada penurunan penjualan produk Glafidsya, dan uang hasil pemerasan digunakan untuk melunasi kredit pemilikan rumah (KPR). Nikita Mirzani ditahan di Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan selama 19 hari sebelumnya, dan kasusnya dilimpahkan ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
Nikita Mirzani dihadirkan dalam persidangan bersama artis Lucinta Luna, yang juga menjadi sorotan. Selain dituduh mengancam dan memeras, Nikita juga dijerat dengan Pasal 27B ayat (2) tentang ITE, Pasal 368 KUHP mengenai pemerasan, serta Pasal 3, 4, dan 5 UU TPPU. Korban akhirnya melaporkan Nikita Mirzani dan asistennya ke Polda Metro Jaya terkait tuduhan tersebut. Sidang perdana kasus tersebut dijadwalkan berlangsung pada tanggal tertentu.
Melalui kisah ini, terungkap konflik yang melibatkan beberapa pihak dan berdampak pada reputasi serta penjualan produk skincare. Ancaman, pemerasan, dan dampak hukum yang dihadapi oleh Nikita Mirzani menjadi sorotan publik dan menimbulkan kontroversi yang perlu diselesaikan secara adil di pengadilan. Letakkan poin penting dan informasi yang menarik dalam konten agar pembaca tertarik untuk terus membaca dan mendapatkan informasi yang lengkap dan akurat.
