Dua tersangka kasus ilegal akses dan pemalsuan dokumen elektronik dengan modus SMS Blast berhasil ditangkap oleh Tim Direktorat Reserse Siber Polda Metro Jaya. Kedua tersangka merupakan warga negara Malaysia yang mencoba untuk memperdaya para calon korban dengan mengirimkan link phising melalui pesan singkat dari sejumlah bank.
Kepala Sub Bidang Penerangan Masyarakat Polda Metro Jaya, AKBP Reonald Simanjuntak mengungkapkan bahwa kedua tersangka melakukan aksinya sejak Maret 2025. Meskipun ada tiga tersangka, satu orang masih dalam pencarian, yakni seorang warga Malaysia berusia 35 tahun dengan inisial LW. Tersangka lainnya, CY dan OKH, ditangkap pada tanggal 16 Juni 2025 di Jakarta Utara.
Dalam konferensi pers, tersangka OKH memaparkan cara kerja modus SMS Blasting yang mereka gunakan. Mereka menghidupkan mesin mobil untuk menyebarkan SMS dengan link phising di tempat-tempat ramai seperti Bundaran HI dan SCBD. Korban yang mengklik tautan tersebut akan diarahkan ke situs penipuan yang meminta data pribadi seperti nama, alamat, dan nomor kartu debit atau kredit.
Untuk mengatasi kejahatan siber seperti phising, masyarakat perlu waspada dan tidak sembarangan mengklik link yang mencurigakan. Hudiyanto, Ketua Sekretariat Satgas Pemberantasan Aktivitas Keuangan Ilegal OJK, menyarankan agar masyarakat tidak mengungkapkan informasi pribadi secara sembarangan. Data dari Indonesia Anti Scam Center OJK menunjukkan bahwa penipuan siber terus marak, dengan lebih dari 153 ribu laporan diterima.
Pemerintah telah meningkatkan regulasi dengan menerbitkan UU ITE yang memberikan hukuman penjara enam tahun dan denda Rp1 miliar bagi pelaku kejahatan siber. Direktorat Reserse Siber di sejumlah Polda juga dibentuk untuk menyelidiki dan mencegah tindak pidana siber. Namun, upaya ini tidak cukup jika masyarakat tidak aktif dalam menjaga informasi pribadi dan memahami jenis-jenis kejahatan siber yang mungkin terjadi. Menjaga keamanan informasi pribadi sama pentingnya dengan menjaga kesehatan tubuh, serta selalu memperbarui password, melakukan verifikasi keamanan, dan tidak mengklik link yang mencurigakan.
