Tips Mengatasi Masa Pakai Baterai Mobil Listrik yang Habis

by -14 Views

Penjualan mobil listrik telah meningkat drastis selama dekade terakhir, dengan banyak mobil listrik yang saat ini mendekati akhir masa pakainya. Namun, mobil listrik memiliki potensi yang berbeda dibandingkan mobil bensin. Baterai mobil listrik yang lebih tua dengan jarak tempuh tinggi memiliki nilai potensial untuk didaur ulang dan dipulihkan, memungkinkan bahan penting dari baterai tersebut diambil kembali untuk digunakan kembali, seperti dalam kasus penyimpanan energi stasioner. Redwood Materials, perusahaan daur ulang baterai yang didirikan oleh mantan eksekutif Tesla JD Straubel, merupakan pemimpin dalam industri daur ulang dan penggunaan kembali baterai di Amerika Utara.

Dalam posting blog terbarunya, Redwood Materials mengungkapkan bahwa mereka menerima sekitar 20 gigawatt-jam baterai setiap tahun, setara dengan 250.000 mobil listrik. Saat ini, perusahaan ini mendominasi 90% dari semua baterai lithium-ion dan daur ulang material di Amerika Utara. Melihat potensinya, perusahaan meluncurkan Redwood Energy, divisi baru yang bertujuan untuk mengubah mobil listrik bekas menjadi sistem penyimpanan energi modular, atau ESS, yang saat ini lebih ditujukan untuk kebutuhan komersial.

Baterai mobil listrik yang mendekati akhir masa pakainya masih memiliki lebih dari 50% kapasitas energi yang dapat digunakan kembali, menjadikannya cocok untuk aplikasi penggunaan kedua seperti ESS. Pasar ESS yang berkembang pesat saat ini memberikan peluang baru, khususnya di sektor pusat data yang memerlukan sumber energi alternatif. Redwood Materials menjelaskan bahwa ESS yang didukung oleh baterai daur ulang ini dapat membantu mengurangi beban jaringan listrik serta mencegah pencemaran lingkungan akibat tumpahan bahan kimia berbahaya.

Proses penggunaan kembali baterai bisa dilakukan dalam beberapa tingkat, mulai dari kemasan, modul, hingga sel baterai. Meskipun biaya penggunaan kembali semakin tinggi dengan kedalaman prosesnya, memilih sel baterai yang terbaik dapat memberikan performa maksimal dalam pembuatan sistem baterai masa pakai kedua. Redwood Materials melakukan diagnostik dan pengujian terhadap baterai yang pulih untuk menentukan apakah baterai tersebut dapat digunakan kembali di berbagai aplikasi, seperti sistem penyimpanan energi independen untuk rumah tangga atau keperluan komersial.

Dengan ratusan gigawatt-jam baterai mobil listrik mendekati akhir masa pakainya, pasar ESS memiliki potensi besar untuk pertumbuhan di masa depan. Namun, tantangannya adalah seberapa cepat dan efektif baterai-baterai tersebut dapat didaur ulang kembali. Dengan lebih dari 100.000 mobil listrik bekas ditarik dari jalanan Amerika Serikat tahun ini, perlu adanya investasi dan inovasi lebih lanjut dalam industri daur ulang baterai untuk mendukung pertumbuhan masa depan yang berkelanjutan. Menurut perkiraan IDTechX, pasar daur ulang baterai global bernilai $52 miliar pada tahun 2045, sementara industri baterai daur ulang diperkirakan mencapai $5,2 miliar pada tahun 2035.

Source link