Inovasi i-PADI, PHR Meningkatkan Produksi 6600 Barel

by -126 Views

PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) telah berhasil meningkatkan produksi minyak dari lapangan Petani sebesar 6.600 barel per hari melalui penerapan inovasi digital dan otomatisasi dalam penentuan lokasi sumur produksi. Dengan menggunakan metode numerik berbasis Artificial Intelligence (AI) yang disebut i-PADI (integrated precision automated drilling infill), Lapangan Petani berhasil menambah 4% dari total produksi minyak PHR dari WK Rokan, serta tambahan pendapatan sebesar 3,7 triliun bagi negara.

i-PADI memanfaatkan teknologi AI dengan metode Fuzzy Logic Training untuk melakukan komputasi data baru dan mengintegrasikannya dengan data lapangan yang telah tercatat selama puluhan tahun. Hasil simulasi AI ini berhasil mengurangi potensi kesalahan kalkulasi dalam menentukan kandidat sumur baru yang akan dibor.

Eksekutif Senior Upstream Business Pertamina Hulu Rokan, Edwil Suzandi, menyatakan bahwa i-PADI membuka harapan baru bagi lapangan Petani dan lapangan minyak lainnya. Dia menyebutkan bahwa teknologi ini membuat lapangan yang sebelumnya dianggap sulit untuk dikembangkan karena usianya, menjadi tulang punggung produksi nasional.

Team Manager Well Development SLO North, Nugroho Jati, juga menambahkan bahwa pencapaian ini membuktikan bahwa lapangan tua masih memiliki potensi besar ketika dilakukan penerapan teknologi yang lebih terkini. Dia berharap metode ini dapat diadopsi di lapangan lain yang memiliki karakteristik serupa.

Di tingkat regional Pertamina, PHR melalui Team Asset Development SLO North mendapat penghargaan sebagai the Best FT Prove CIIF Regional-1 2023 atas inovasi i-PADI, ini. Penghargaan tersebut merupakan hasil dari inovasi yang telah terbukti memberikan dampak signifikan terhadap efisiensi proses maupun hasil produksi migas.

Pendekatan ini sejalan dengan ucapan Vice Chairman SKK Migas, Nanang Abdul Manaf, dalam forum International Oil & Gas Forum (IOG) 2023, di Nusadua, Bali, September lalu. Nanang mengatakan bahwa di masa mendatang, keandalan bisnis hulu migas Indonesia tidak hanya bergantung pada ketersediaan modal, tetapi juga inisiatif-inisiatif penerapan teknologi yang intensif, guna meningkatkan produksi.

Lapangan Petani adalah salah satu lapangan terbesar di Sumatera Light Oil North, Wilayah Kerja Rokan. Ditemukan pada tahun 1964, lapangan ini mulai berproduksi sejak 1968 dengan jumlah produksi awal sebesar 17.000 BOPD. Puncak produksi minyak dari lapangan ini terjadi pada 1971, dengan jumlah produksi sebesar 100.0000 BOPD. Secara alamiah, tingkat produksi lapangan ini terus menurun hingga sekitar 4000 BOPD pada saat dialih kelola kepada PHR pada Agustus 2021.