Misteri Fenomena Warga Korsel Serbu Makanan Kedaluwarsa

by -28 Views

Makanan yang mendekati tanggal kedaluwarsa semakin populer di Korea, baik di kalangan konsumen maupun pedagang ritel. Hal ini muncul sebagai solusi untuk mengatasi kenaikan harga produk makanan dan restoran selama setahun terakhir, yang disebabkan oleh biaya bahan yang lebih tinggi dan biaya operasional lainnya. Trend ini memicu konsumen untuk berbelanja dengan harga diskon, sementara penjual mendapatkan keuntungan daripada membuang makanan tersebut.

Ada platform daring seperti Luckymeal yang menawarkan kantong kertas berisi makanan acak yang akan segera kedaluwarsa dengan diskon 50% atau lebih. Konsep ini memungkinkan pelanggan untuk membeli “tas hadiah” kejutan tanpa harus memilih produk tertentu. Selain itu, Earth Store juga menjual produk makanan rumah tangga dengan diskon 50% atau lebih, menunjukkan tren yang sama di dunia nyata.

Toko daring seperti Last Order juga memungkinkan pengguna untuk memesan makanan, suplemen kesehatan, dan produk kosmetik yang mendekati kedaluwarsa. Ada pula Thirty Mall yang menjual produk dengan diskon karena mendekati tanggal kedaluwarsa atau berlebihan stok. Secara keseluruhan, konsumen merasa puas dengan harga yang terjangkau dan menyukai konsep konsumsi ramah lingkungan yang ditawarkan oleh platform-platform tersebut.

Para penjual juga merasakan kepuasan karena dapat menjual makanan yang tidak perlu dibuang dan mengurangi pemborosan. Dengan adanya platform-platform seperti Luckymeal, konsumen dapat mencicipi berbagai makanan dengan harga terjangkau sambil mendukung upaya mengurangi pemborosan makanan. Trend makanan mendekati kedaluwarsa ini tidak hanya memberikan manfaat ekonomi tetapi juga berkontribusi dalam upaya menjaga lingkungan. Kehadiran platform daring semacam ini membantu menciptakan solusi yang menguntungkan bagi kedua belah pihak, konsumen dan penjual, dalam menghadapi tantangan inflasi dan keberlanjutan lingkungan.

Source link