Presiden AS, Donald Trump, baru-baru ini mengungkapkan hasil pembicarannya dengan Presiden China, Xi Jinping, yang menyatakan bahwa Xi Jinping telah berubah pikiran dan setuju untuk membiarkan mineral tanah jarang dan magnet dari China mengalir ke AS. Hal ini menunjukkan adanya pelonggaran ketegangan antara kedua negara yang merupakan ekonomi terbesar di dunia saat ini.
Dalam keterangan kepada wartawan di Air Force One, Trump menyatakan bahwa Xi Jinping telah setuju untuk menghapus larangan ekspor mineral tanah jarang dan magnet ke AS. Meskipun Kedutaan Besar China di Washington belum memberikan tanggapan resmi terkait hal ini.
Pernyataan Trump ini muncul setelah adanya panggilan telepon antara kedua pemimpin pada hari sebelumnya dengan tujuan menyelesaikan ketegangan perdagangan yang telah berlangsung dalam beberapa minggu terakhir. Pasca panggilan tersebut, China telah memberikan lisensi ekspor sementara kepada pemasok mineral tanah jarang dari tiga produsen mobil teratas AS sebagai tanda jalan menuju kesepakatan yang lebih solid.
Pertemuan antara staf utama presiden AS dengan rekan-rekan China dijadwalkan berlangsung di London pada waktu yang akan datang untuk membahas lebih lanjut mengenai kesepakatan tersebut. Presiden Trump mengungkapkan bahwa proses negosiasi dengan China telah berjalan dengan positif, meskipun pernah terjadi ketegangan di masa lalu.
Meskipun demikian, China sebelumnya telah menangguhkan ekspor mineral penting ke AS pada bulan April yang mengganggu pasokan bagi produsen mobil, produsen chip komputer, dan kontraktor militer global. Hal ini telah menjadi sumber ketegangan yang serius antara dua negara dan mengancam hubungan dagang keduanya. Trump telah mengancam akan memberlakukan hukuman terhadap mitra dagangnya beberapa kali sejak kembali ke Gedung Putih, menandakan kompleksitas hubungan di antara mereka.
