Penusukan yang terjadi di Jatinegara, Jakarta Timur, ini ternyata berawal dari masalah penjualan metamfetamina atau sabu. Polisi mengungkapkan bahwa motif penusukan oleh tersangka B (44) terhadap kakaknya, DS (47), dimulai dari ketidaksesuaian hasil setoran korban kepada pelaku. Hal ini membuat keduanya sering cekcok dan berargumen. Tiga hari sebelum kejadian, perselisihan semakin memanas karena permasalahan sabu dan uang. Pelaku bahkan meminta temannya untuk membeli sabu dari korban untuk memastikan kebenaran bahwa korban masih memiliki stok sabu. Akibat kesal dengan situasi ini, pelaku akhirnya berniat mengakhiri nyawa korban.
Pada Jumat, sekitar pukul 14.00 WIB, tersangka bersiap dengan membawa pisau dapur dan pergi ke rumah orang tuanya di Cipinang Besar Selatan. Di sana, terjadi adu argumen antara pelaku dan korban, yang berujung pelaku menusuk korban di bagian leher, tangan, dan perut. Setelah melukai korban, pelaku pergi bersama istrinya ke daerah Kuningan, Jawa Barat. Tersangka berhasil ditangkap di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, dan penyelidikan lebih lanjut kini ditangani oleh Polda Metro Jaya. Kasus ini menjadi peringatan bahwa penyalahgunaan narkoba dapat membawa dampak yang fatal bagi kehidupan seseorang.
