Ekonomi Meningkat 6%, Pendapatan Rata-rata Penduduk Indonesia Diperkirakan Mencapai Rp8,3 Juta pada Tahun 2026

by -500 Views

Jakarta, CNBC Indonesia – Pemerintah menargetkan inflasi tahun ini akan tetap terjaga di level 1,5% sampai dengan 3,5% demi mendorong pertumbuhan ekonomi bisa di atas 5% dan bahkan tembus 6% dalam jangka menengah hingga 2029.

Dua indikator makroekonomi itu pemerintah pastikan akan terus dipertahankan demi mendorong peningkatan pendapatan rata-rata masyarakat atau produk domestik bruto (PDB) per kapita hingga tembus di atas US$ 5.000 pada 2025.

“Nah ini kalau kita bisa kelola dengan baik nanti muaranya mudah-mudahan bisa ke peningkatan kesejahteraan kita,” kata Deputi Ekonomi Makro dan Keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Ferry Irawan dalam acara Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP), Rabu (27/3/2024).

Ferry mengatakan, dengan terkendalinya inflasi di kisaran target, pertumbuhan ekonomi pada tahun ini bisa akan mencapai 5,2%. Lalu, pada tahun depan atau 2025 naik menjadi sebesar 5,3% sampai dengan 5,6% dan akan terus dipertahankan di level 5,6% sampai 6,1% sesuai RPJMN 2025-2029.

Dengan laju pertumbuhan ekonomi yang semakin cepat, dan harga-harga terkendali karena inflasi terjaga sesuai target 2,5% plus minus 1%, Ferry mengatakan PDB per kapita pada 2024 akan mencapai US$ 5.509 atau setara Rp 87,12 juta per tahun (Rp 7,26 juta per bulan).

Naik dari total PDB per kapita Indonesia pada 2023, yang berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS) hanya sebesar US$ 4.919,7 atau Rp 75 juta per tahun (Rp 6,25 juta). Pada tahun lalu, pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya sebesar 5,05%.

“Nanti dengan pertumbuhan ekonomi 5,3%-5,6%, mudah-mudahan di 2026 bisa US$ 6.300 (Rp 99,83 juta/tahun atau Rp 8,3 juta) per kapita jadi kita harap dengan growth tumbuh tinggi kemudian harga stabil maka ini akan bermuara ke peningkatan pendapatan per kapita,” tuturnya.

Sebelumnya, Ekonom Senior sekaligus mantan Menteri Keuangan Chatib Basri mengatakan presiden terpilih pada Pemilu 2024 pengganti Presiden Joko Widodo wajib mengejar target pertumbuhan ekonomi 6%-7%. Bila tidak, maka Indonesia bisa gagal menjadi negara berpendapatan tinggi.

Chatib mengatakan pencapaian pertumbuhan ekonomi 6-7% adalah satu-satunya cara agar Indonesia bisa terlepas dari jebakan negara berpendapatan menengah. Upaya mengejar target pertumbuhan tersebut dapat dicapai dengan meningkatkan kontribusi investasi terhadap Produk Domestik Bruto Indonesia.

“Mereka harus mencari jalan keluar untuk itu,” kata Chatib.

Dia mengatakan apabila pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya mampu mencapai 5% per tahun, maka negara ini akan terjebak dalam middle income trap. Dia mengatakan Indonesia akan mencapai tahap penuaan populasi pada 2050. Apabila itu terjadi, maka Indonesia akan menjadi negara tua sebelum kaya.