Para pemimpin perusahaan besar di Indonesia mengakui bahwa kondisi ekonomi Indonesia pada awal tahun mengalami masalah terutama dalam hal daya beli karena beberapa faktor. Penjualan kendaraan bermotor juga mengalami penurunan yang signifikan, yang menjadi catatan penting bagi mereka.
Produsen kendaraan seperti Honda, Toyota, dan raja mi instan Indofood, Anthoni Salim, menyampaikan kekhawatiran mereka tentang kondisi ekonomi Indonesia saat ini, terutama di tahun pemilu.
Ketua Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO), Jongkie D. Sugiarto, menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi yang melambat, pelemahan kurs rupiah, kenaikan suku bunga, dan prosedur leasing yang semakin ketat menjadi tantangan dalam industri kendaraan bermotor.
Toyota juga memperhatikan pengetatan kredit dalam proses leasing atau pembiayaan, yang menjadi tantangan mereka dalam menghadapi pengetatan kredit dari lembaga keuangan.
Anthoni Salim, Direktur Utama PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), juga menyoroti melemahnya daya beli masyarakat Indonesia, terutama konsumsi kelas menengah.
Pabrikan motor juga merasakan penurunan penjualan sepeda motor di Indonesia, yang disebabkan oleh beberapa faktor seperti kenaikan harga bahan pokok dan kondisi cuaca. Namun, mereka optimis bahwa penjualan akan meningkat menjelang Lebaran.
Kondisi ekonomi global, kenaikan harga bahan pokok, dan kondisi cuaca merupakan beberapa faktor yang memengaruhi penjualan motor di Indonesia. Meskipun demikian, para pemimpin perusahaan berharap bahwa kondisi ekonomi akan membaik dan penjualan kendaraan akan meningkat menjelang Lebaran.