Beberapa negara Barat dilaporkan sedang merayu Israel agar tidak membalas serangan. Ini terjadi ketika kekhawatiran global akan eskalasi di Timur Tengah yang lebih besar muncul.
Menteri Luar Negeri Inggris David Cameron dan Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock adalah utusan pertama dari Barat yang mengunjungi Israel. Keduanya meminta agar Israel bersikap tenang.
Cameron mengatakan mereka sangat ingin mencegah eskalasi dan meminta Israel untuk berpikir dengan kepala dan hati. Dia juga menyebut bahwa Iran mengalami kekalahan ganda akibat sanksi.
“Tidak hanya serangan mereka yang hampir gagal, tapi seluruh dunia sekarang bisa melihat seberapa besar pengaruh buruk Iran di kawasan ini,” kata Cameron kepada Times Radio seperti dilansir dari AFP.
Baerbock dari Jerman mengatakan bahwa Berlin dan Paris mendukung sanksi Eropa terhadap drone Iran yang diperluas hingga mencakup “teknologi rudal di gudang senjata Iran”.
Ketegangan di Timur Tengah semakin meningkat, terutama saat Iran berjanji akan membalas serangan yang dilakukan Israel. Dalam serangan besar-besaran akhir pekan lalu, Iran dan sekutunya meluncurkan lebih dari 300 rudal dan drone ke Israel.
Presiden Ebrahim Raisi menyebut ini sebagai tanggapan atas serangan ke konsulat Iran di Damaskus yang melibatkan Israel. Ia memperingatkan bahwa tindakan agresi dari Israel akan mendapat tanggapan sengit.
Meski demikian, kerusakan akibat serangan tersebut dilaporkan tidak begitu besar karena intervensi pasukan dari AS, Inggris, Prancis, dan Yordania.
Panglima militer Israel Herzi Halevi berjanji akan memberikan tanggapan terhadap serangan Iran. Dia juga menekankan bahwa Iran tidak akan luput dari hukuman.
Tidak jelas bagaimana dan kapan Israel akan menyerang, apakah secara langsung kepada Iran atau melalui kepentingan atau sekutu Iran di luar negeri.
Beberapa pejabat AS percaya bahwa Israel mungkin akan menyerang proksi Iran di luar negeri sebagai tanggapannya. Washington menegaskan bahwa tidak akan terlibat dalam serangan terhadap Iran dan meminta deeskalasi.
Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa juga berupaya memperluas sanksi terhadap Iran, termasuk pasokan drone dan senjata ke Rusia dan proksi di Timur Tengah.