Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah mengungkap rencana Singapura untuk mengimpor listrik dari Indonesia. Listrik yang akan dijual berasal dari Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).
Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Eniya Listiani Dewi, menjelaskan bahwa mekanisme penjualan listrik dari sumber energi baru terbarukan (EBT) masih dalam tahap pembahasan. Kapasitas listrik yang akan diekspor ke Singapura sebesar 2.000 Mega Watt (MW) atau 2 Giga Watt (GW).
Listrik dari sumber energi baru terbarukan rencananya akan dipasok dari beberapa PLTS di Indonesia, termasuk yang berlokasi di Sumatera dan Batam. Pemerintah juga membuka peluang ekspor listrik tahap kedua dengan kapasitas 3,3 GW setelah kebutuhan dalam negeri terpenuhi.
Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Singapura, Lee Hsien Loong, membahas rencana ekspor listrik Indonesia ke Singapura dan peluang investasi dalam pertemuan di Istana Bogor. Pada September 2023, Indonesia dan Singapura telah menandatangani nota kesepahaman terkait rencana impor listrik rendah karbon Singapura, di mana separuhnya berasal dari Indonesia.
