Hari Ini Jokowi dan Trenggono Resmikan Tambak Ikan Nila di Karawang

by -509 Views

Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan kunjungan kerja ke Karawang, Jawa Barat, Rabu (8/5/2024). Jokowi akan melakukan peresmian tambak ikan nila hingga blusukan ke pasar.

Jokowi berangkat melalui Pangkalan TNI AU Atang Sendjaja, Kabupaten Bogor. Kepala Negara lepas landas dengan menggunakan helikopter Super Puma TNI AU, sekitar pukul 07.20 WIB.

Setibanya di Helipad Balai Layanan Usaha Produksi Perikanan Budidaya (BLUPPB) Desa Pusakajaya Utara, Kabupaten Karawang, Jokowi langsung menuju lokasi peresmian dengan menggunakan mobil. Di sana, Jokowi akan meresmikan Modeling Kawasan Tambak Budi Daya Ikan Nila Salin.

Selain itu, eks gubernur DKI Jakarta itu juga akan melakukan panen perdana ikan nila salin di lokasi yang sama. Usai panen, Jokowi dan rombongan akan melanjutkan perjalanan menuju Pasar Baru, Kabupaten Karawang, untuk meninjau stok dan harga sejumlah bahan pangan.

Turut mendampingi Jokowi dalam penerbangan menuju Karawang adalah Sekretaris Militer Presiden Mayjen TNI Rudy Saladin, Komandan Paspampres Mayjen TNI Achiruddin, serta Plt. Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden M. Yusuf Permana.

Modeling budidaya ikan nila salin merupakan terobosan Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono yang dibangun sejak 2023 dengan lahan seluas 80 hektare. Lahan tersebut awalnya merupakan tambak udang yang dibangun oleh Presiden Soeharto sejak 1984 silam dengan nama Proyek Pandu Tambak Inti Rakyat dan berhenti pada 1998. Sejak program tidak berjalan lahan tambak udang tersebut terkontaminasi, sehingga menjadi aset negara tanpa fungsi selama puluhan tahun.

Biaya investasi pembangunan fasilitas sarana prasarana modeling ikan nila salin berbasis kawasan mencapai Rp76 miliar. Produktivitas modeling diharapkan mencapai sekitar 7.020 ton per siklus atau senilai Rp210,6 miliar dengan asumsi harga jual ikan nila salin Rp30 ribu per kg. Dari asumsi hitungan ekonomi dengan harga pokok produksi Rp24.500 per kg, modeling akan menghasilkan keuntungan sekitar Rp38,6 miliar.

Pembangunan modeling budidaya nila salin dilakukan di lahan seluas 80 hektare yang terbagi dalam empat kawasan tambak. Modeling klaster budidaya ikan nila salin tersebut diharapkan nantinya bisa menjadi percontohan budidaya ikan nila salin bagi pelaku usaha yang budidaya memanfaatkan perairan umum seperti danau.