World Water Forum ke-10: Pentingnya Peranan Generasi Muda

by -107 Views

Jakarta, CNBC Indonesia – Mendengar nama World Water Forum, mungkin masih banyak masyarakat yang belum memahami maksud dan tujuan kegiatan tersebut. Khususnya anak muda. Padahal, gelaran besar di bidang air ini sangat penting bagi generasi muda untuk mendorong keberlanjutan di masa depan.

Staf Khusus Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Bidang Sumber Daya Air Firdaus Ali, mengatakan anak muda dapat berperan aktif dalam mengurangi dampak bencana akibat perubahan iklim. Salah satunya melalui World Water Forum ke-10 di Bali pada 18-25 Mei 2024.

Kegiatan ini dapat memperkuat peran Indonesia dalam menghadapi tantangan perubahan iklim, air, dan dampaknya terhadap sektor-sektor vital.

“Dalam forum ini, bukan hanya pemimpin, pemegang sahamnya bukan hanya akademisi, korporasi, tapi juga anak muda, entitas pemuda karena forum ini membahas masa depan peradaban kita,” kata Firdaus dalam Closing Bell CNBC Indonesia, Selasa (07/05/2024).

Menurut Firdaus, keterlibatan anak muda sangat penting dalam kegiatan ini, karena tanpa pengetahuan dan inovasi yang dibawa oleh anak muda, kita tidak akan mampu bersaing dengan masa depan yang ada. Firdaus juga memastikan bahwa Pemerintah Indonesia akan melibatkan generasi muda dalam upaya mencari solusi atas tantangan dan krisis global mengenai air.

Kementerian PUPR selalu melibatkan pemuda dalam kegiatan-kegiatan yang membahas isu air, baik di tingkat nasional maupun internasional. Ini termasuk mendorong partisipasi aktif mereka dalam World Water Forum ke-10. Firdaus menambahkan bahwa dalam acara tersebut ada program khusus untuk generasi muda yaitu program pemuda.

“Program pemuda membahas masalah mereka (anak muda), karena merekalah yang akan melaksanakannya, apa yang dibahas di Bali akan menjadi masa depan mereka nanti,” tegas Firdaus.

Pada forum tersebut, para pemuda akan diajak untuk berdiskusi, berkolaborasi, dan mencari solusi atas permasalahan air saat ini dan di masa depan.

Bersamaan dengan itu, Kepala Bidang I Program dan Sesi Panitia Nasional Penyelenggaraan World Water Forum ke-10 sekaligus Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Dwikorita Karnawati juga menegaskan bahwa partisipasi aktif pemuda Indonesia diperlukan karena mereka adalah generasi penerus bangsa.

“Tujuannya adalah untuk memperkuat kepemimpinan dan peran Indonesia sebagai tuan rumah, karena yang akan merasakannya nantinya adalah para pemuda, baik dalam mitigasi maupun penanganan masalah air dan iklim serta dampaknya terhadap lingkungan, bencana, pertanian, energi, dan kesehatan,” kata Dwikorita.

Untuk meningkatkan peran pemuda, agenda Bali Youth Plan dengan tema Voice of the Youth diusulkan untuk menjadi bagian yang signifikan dalam pembukaan atau penutupan acara. Harapannya, pemuda tersebut akan menjadi inspirasi bagi generasi muda lainnya untuk turut serta dalam menghadapi tantangan global terkait air dan iklim.

“Diharapkan Voice of the Youth ini dapat merumuskan pemikiran para pemuda di tingkat global serta memberikan rekomendasi untuk masa depan,” ujar Dwikorita.

Selain Bali Youth Plan, World Water Forum ke-10 juga menetapkan sejumlah target untuk mencapai hasil konkret yang dapat memberikan dampak positif bagi pengelolaan sumber daya air secara global. Target tersebut antara lain pendirian Pusat Unggulan atau Center of Excellence for Climate and Water Resilience, pembentukan working group dalam pengelolaan sumber daya air terpadu di pulau-pulau kecil, serta meresmikan Hari Danau Dunia atau World Lake Day.

“Seluruh upaya ini ditujukan untuk menghasilkan Compendium of Concrete Deliverables yang dapat memberikan solusi konkret dalam mengatasi tantangan air secara global,” tambahnya.

Beberapa program untuk sesi pemuda di World Water Forum tercakup dalam Bali Youth Plan, seperti kampanye #ShareWaterStories, Youth Podcast: Water Talk, Young Water Sustainability Leaders (YWSL) 2024, Youth Book, dan Final Youth Activities.

YWSL 2024 sebelumnya telah mengadakan Online Bootcamp yang melibatkan 300 peserta muda dari seluruh dunia. Dari peserta tersebut, dipilih 60 orang yang akan menjadi delegasi muda dalam World Water Forum ke-10. Mereka berasal dari berbagai wilayah di Asia, Afrika, Eropa, Amerika, dan Oseania.