BMKG: Peringatan Dini La Nina yang Berpotensi Ancam Indonesia

by -100 Views

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah memperingatkan bahwa Indonesia berpotensi mengalami kekeringan meteorologis selama musim kemarau, sehingga membutuhkan kesiagaan dari Pemerintah Pusat dan Daerah. Beberapa wilayah di Indonesia juga diingatkan untuk waspada terhadap potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) karena sudah mulai terpantau adanya hotspot.

Meskipun ada potensi La Nina, BMKG menyatakan bahwa hal ini tidak akan berdampak pada musim kemarau di Indonesia. BMKG juga memperkirakan bahwa Fase Netral pada periode Juli-Agustus-September 2024 akan beralih menjadi fase La Nina lemah, yang akan berlangsung hingga akhir tahun 2024.

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, telah melaporkan ancaman tersebut kepada Presiden Joko Widodo. Mayoritas wilayah Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara sudah mengalami Hari Tanpa Hujan selama 21-30 hari atau lebih panjang. Hasil analisis BMKG menunjukkan bahwa kondisi kering sudah mulai memasuki wilayah Indonesia, terutama di bagian Selatan Khatulistiwa.

Dwikorita mengungkapkan bahwa sebagian besar wilayah Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara kemungkinan akan segera memasuki musim kemarau dalam tiga dasarian ke depan. Kondisi kekeringan ini diperkirakan akan dominan di wilayah Indonesia hingga akhir bulan September. BMKG juga memberikan rekomendasi teknis sebagai langkah mitigasi dan antisipasi, seperti penerapan teknologi modifikasi cuaca untuk pengisian waduk-waduk di daerah yang berpotensi mengalami kekeringan saat musim kemarau.