Isu Pertempuran Baru akan Muncul Akibat Sekutu Iran Menembaki Israel di Irak?

by -109 Views

Konflik di Timur Tengah semakin memanas. Kelompok bersenjata Syiah yang didukung oleh Iran di Irak telah meningkatkan serangan roket dan rudal terhadap Israel dalam beberapa minggu terakhir. Serangan tersebut, yang biasanya dilakukan dari jarak ratusan mil, tidak dianggap sebagai ancaman besar oleh pejabat Barat dan pakar Israel seperti serangan dari Hamas dan Hizbullah.

Namun, intensitas dan kecanggihan serangan tersebut meningkat. Menurut pejabat Amerika Serikat dan militer Israel, beberapa rudal telah berhasil mencapai sasaran mereka, tetapi banyak di antaranya berhasil dicegat oleh sistem pertahanan udara AS dan Israel.

Senjata baru seperti rudal jelajah mulai digunakan secara reguler sejak bulan Mei dan lebih sulit dihancurkan oleh pertahanan udara. Ini menimbulkan tantangan baru bagi Israel dan meningkatkan biaya finansial mereka.

Para ahli berspekulasi bahwa serangan dari faksi-faksi di Irak, seperti Kataib Hezbollah dan Nujaba, juga meningkatkan kekhawatiran AS. Situasi ini juga membuat khawatir Iran dan sekutu mereka, Hezbollah di Lebanon, yang berusaha menghindari konflik regional lebih luas dengan Israel.

Para pejabat di Poros Perlawanan, yang merupakan aliansi Iran dan sekutu mereka, mengakui bahwa serangan terhadap Israel tidak terbatas oleh waktu dan ruang. Mereka bertekad untuk terus melancarkan serangan, demi memperjuangkan kepentingan rakyat mereka.

Pemerintah Irak, yang berada di tengahantara antara Washington dan Teheran, tidak secara resmi menyetujui serangan tersebut namun juga tidak bisa atau tidak mau menghentikannya. Hal ini menunjukkan batas kekuasaan Perdana Menteri Irak dalam mengelola aliansi dengan kelompok bersenjata pro-Iran.

Irak sendiri tidak memiliki hubungan resmi dengan Israel dan menganggap negara tersebut sebagai bawahan Iran. Keputusan Irak untuk tidak mengakui Israel juga dipengaruhi oleh tekanan dari Iran dan aliansinya.

Dengan eskalasi konflik yang terus berlangsung, situation di Timur Tengah semakin tidak stabil. Eksper pun terus memantau perkembangan situasi di wilayah tersebut untuk memahami implikasinya bagi perdamaian dan keamanan global.