Rilis Kertas Kerja Digital SI CABE MERAH V.2 oleh Bagian Perencanaan dan Keuangan Setda Inhil

by -75 Views

Nusaperdana.com, Indragiri Hilir – Bagian Perencanaan dan Keuangan Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) telah merilis kertas kerja digital Sistem Informasi Capaian Kinerja Berkala Menuju Manajemen Terarah Versi 2 (SI CABE MERAH V.2), pada Kamis (5/1/2023).

Dalam kertas kerja digital SI CABE MERAH V.2 ini, terdapat fitur baru berupa instrumen pengukuran yang akan digunakan dalam tahapan evaluasi rencana kerja (Renja) Sekretariat Daerah Kabupaten Indragiri Hilir.

Kepala Bagian Perencanaan dan Keuangan Sekretariat Daerah Kabupaten Indragiri Hilir, Tuti Erianti, S.Ag., M.Si, menjelaskan bahwa penambahan fitur baru ini bertujuan untuk mempermudah segenap unit kerja atau bagian di lingkungan Sekretariat Daerah Kabupaten Inhil dalam melakukan penginputan data realisasi kinerja dan anggaran setiap triwulan.

“Fitur baru ini membantu dalam mengukur data kinerja dan anggaran untuk evaluasi Renja,” kata Tuti dalam wawancara di kantornya, Kantor Bupati Indragiri Hilir, Tembilahan, pada Kamis (5/1/2023) sore.

Untuk teknis pengukuran capaian kinerja dan anggaran, Tuti menyebutkan bahwa staf operator dari masing-masing unit kerja atau bagian akan terlibat dalam penginputan data.

Setelah penginputan oleh operator, Admin Utama dari Bagian Perencanaan dan Keuangan akan memeriksa data inputan sebelum dianalisis oleh Tim Penyusun Laporan Evaluasi Renja.

Fitur baru pada kertas kerja digital SI CABE MERAH V.2 ini bertujuan untuk melihat keselarasan antara RKPD dengan APBD serta memantau hasil pelaksanaan RKPD.

Sebelumnya, kertas kerja digital ini hanya digunakan untuk mengukur capaian kinerja dan efisiensi dari seluruh unit kerja atau bagian di Sekretariat Daerah Kabupaten Indragiri Hilir, dengan output berupa Laporan Capaian Kinerja atau Laporan Monev Renaksi Triwulanan.

Tuti menyatakan akan berupaya mengoptimalkan fitur-fitur pada kertas kerja digital SI CABE MERAH V.2 agar inovasi tersebut efektif bagi Sekretariat Daerah.

“Diharapkan dengan inovasi ini, output kegiatan dan sub kegiatan dapat berjalan efektif karena adanya monitoring yang rutin dilakukan,” tutup Tuti.