Jelang pergantian pemerintahan RI pada Oktober 2024 mendatang, Sekretaris Jenderal Asosiasi Perusahaan Minyak dan Gas (Aspermigas), Elan Biantoro mengungkapkan bahwa prospek industri migas di Indonesia pada tahun 2024 cukup berat meski masih ada harapan.
Dalam upaya untuk meningkatkan kinerja sektor migas, Aspermigas berharap pemerintahan Prabowo-Gibran dapat melanjutkan kebijakan yang baik, namun ada beberapa aturan yang perlu diperbaiki karena dapat menjadi kontraproduktif.
Meskipun terdapat penemuan besar terkait potensi ladang migas dalam 5 tahun terakhir yang sangat positif, diperlukan upaya lebih lanjut agar penemuan ini dapat dikembangkan menjadi ladang migas baru.
Penurunan produksi migas yang terus terjadi dan tidak mencapai target dalam APBN 2024 disebabkan oleh lapangan migas yang sudah tua karena belum ada pembukaan ladang migas baru, serta pengelolaan lapangan migas yang tidak efektif dan efisien.
Bagaimanakah prospek dan tantangan sektor migas di era pemerintahan Prabowo? Informasi lebih lanjut dapat Anda simak dalam dialog antara Bramudya Prabowo dengan Elan Biantoro dalam acara Squawk Box, CNBC Indonesia pada Selasa, 16 Juli 2024.