Peringatan Perang Baru di Timur Tengah, Kedua Pihak Saudi dan Iran Bersiap-siap

by -125 Views

Jakarta, CNBC Indonesia – Arab Saudi dan Iran merespons serangan Israel ke kota Hodeidah di Yaman. Hal ini terjadi ketika situasi geopolitik di Timur Tengah memanas akibat perang antara Israel dan Hamas di Gaza.

Dalam sebuah pernyataan, juru bicara Kementerian Pertahanan Arab Saudi, Turki Al Maliki menyatakan bahwa negaranya tidak terlibat dalam serangan Israel ke Yaman. Meskipun demikian, asumsi keterlibatan Riyadh muncul karena rudal Tel Aviv harus melalui wilayah udara Arab Saudi untuk mencapai Yaman.

“Arab Saudi tidak terlibat atau berpartisipasi dalam penargetan Hodeidah di Yaman. Arab Saudi tidak akan membiarkan wilayah udaranya disusupi oleh pihak manapun,” kata Al Maliki seperti yang dilansir oleh Times of Israel pada Senin (22/7/2024).

Di sisi lain, Iran juga mengecam keras serangan Israel ke Yaman yang saat ini dikuasai oleh kelompok pro Teheran, Houthi. Pemerintah Iran mengutuk serangan tersebut dan menyebutnya sebagai tindakan “pembunuhan terhadap anak-anak.”

“Kami mengecam keras serangan ini. Ini adalah ekspresi dari perilaku agresif rezim Israel yang membunuh anak-anak,” tegas juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kanani seperti yang dikutip oleh Voice of America.

Iran menyalahkan Israel dan sekutunya, termasuk Amerika Serikat (AS), atas serangan ini dan mengancam akan ada konsekuensi yang berat atas tindakan yang menewaskan 6 warga Yaman.

Sebelumnya, pesawat tempur Israel menyerang pelabuhan penting Hodeida sebagai tanggapan atas serangan pesawat tak berawak Houthi ke wilayah Tel Aviv yang menewaskan satu warga sipil. Houthi sendiri mengancam akan melakukan pembalasan besar terhadap Israel.

Ketegangan di wilayah tersebut meningkat sejak dimulainya perang Israel-Hamas pada bulan Oktober, yang kemudian melibatkan kelompok militan yang didukung oleh Iran di Suriah, Lebanon, Irak, dan Yaman.

Israel berkomitmen untuk membasmi Hamas setelah serangan pada 7 Oktober yang menewaskan 1.200 orang dan menyandera sekitar 250 orang. Israel juga menduga bahwa Hamas masih menyandera 116 orang, termasuk 42 orang yang diyakini tewas.

Lebih dari 39.000 warga Palestina tewas dalam serangan Israel ke Gaza. Israel memperkirakan sejumlah korban tewas mencapai 30.000 orang, dengan sebagian besar merupakan kombatan.

Kelompok Houthi di Yaman, bersama dengan Hizbullah di Lebanon dan Hamas di Gaza, merupakan bagian dari “poros perlawanan” yang didukung oleh Iran terhadap Israel dan sekutunya. Mereka terus menekan Israel untuk menghentikan serangannya terhadap Gaza.

Sehubungan dengan hal tersebut, Arab Saudi dan Iran merespons serangan Israel ke Yaman dengan keras, mengecam tindakan tersebut dan menyalahkan Israel dan sekutunya atas konflik tersebut.