Iran berjanji untuk membalas dendam besar atas kematian komandan senior Gerakan Hamas di Jalur Gaza. Dr. Fadi Albatsh, yang dijuluki sebagai pilar perlawanan, tewas dalam serangan senjata di Malaysia pada hari Sabtu.
“Membunuh orang-orang seperti Dr. Fadi Albatsh, yang merupakan pilar perlawanan, tidak akan membuat lawan selamat. Kami menjamin pembalasan besar terhadap para pembunuh,” kata seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran.
Serangan tersebut disebut oleh Wakil Presiden Gerakan Hamas, Ismail Haniyeh, sebagai tindakan teroris yang dilakukan oleh entitas musuh dan melibatkan agen-agen terlatih.
Albatsh adalah seorang ilmuwan Mesir yang telah menjadi anggota senior di Departemen Insinyur Pertahanan Hamas selama beberapa tahun. Dia juga seorang dosen serta seorang peneliti yang dikenal di bidang rekayasa listrik dan elektronika.
Pemerintah Malaysia menyatakan bahwa mereka akan bekerja sama dengan pihak berwenang tertentu untuk menginvestigasi kematian Albatsh, yang menyebabkan kegemparan di kalangan aktivis Hamas di Jalur Gaza.
Iran telah lama menjadi pendukung utama Gerakan Hamas dalam perjuangannya melawan pendudukan Israel di Palestina. Iran sering kali menyalahkan Israel atas serangan terhadap anggota Hamas dan memperingatkan bahwa mereka akan merespons dengan keras terhadap tindakan semacam itu.
