Bank Indonesia (BI) melaporkan kinerja penjualan eceran pada bulan Juli 2024 diprediksi akan meningkat. Hal ini terlihat dari Indeks Penjualan Riil (IPR) bulan Juli 2024 yang diprediksi mencapai 212,0 atau tumbuh 4,3% secara tahunan. Namun, jika dilihat lebih lanjut, IPR bulan Juli 2024 sebenarnya lebih rendah dibandingkan bulan Juni 2024 yang tercatat lebih tinggi, yaitu 229.
Menurut BI, pertumbuhan penjualan eceran secara tahunan didorong oleh kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau, serta subkelompok Sandang. Namun, secara bulanan, kinerja penjualan eceran mengalami kontraksi.
Penurunan kinerja penjualan eceran tersebut terutama terjadi pada kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau, Suku Cadang dan Aksesori, serta Peralatan Informasi dan Komunikasi sejalan dengan normalisasi permintaan pasca Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Iduladha.
Pada bulan Juni 2024, IPR mencapai 229,0 atau tumbuh 2,7% secara tahunan, mengalami peningkatan dibandingkan bulan sebelumnya. Peningkatan terutama didorong oleh kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau serta kelompok Suku Cadang dan Aksesori.
Secara bulanan, penjualan eceran tumbuh meningkat menjadi 0,4%, terutama didorong oleh kelompok Barang Budaya dan Rekreasi serta kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau.
Peningkatan kinerja penjualan tersebut sejalan dengan peningkatan aktivitas selama HBKN Iduladha dan periode libur sekolah, serta kenaikan permintaan dalam rangka persiapan tahun ajaran baru 2024/2025.
Dari sisi harga, tekanan inflasi untuk tiga bulan mendatang pada bulan September 2024 diprediksi akan menurun, sementara inflasi untuk enam bulan mendatang pada bulan Desember 2024 diprediksi akan meningkat.
Selain itu, Bank Indonesia juga mencatat bahwa IEH September 2024 tercatat sebesar 134,5, lebih rendah dari periode sebelumnya, sementara IEH Desember tercatat sebesar 161,0, lebih tinggi dibandingkan periode sebelumnya, seiring dengan peningkatan permintaan pada periode HBKN Natal dan libur tahun baru.