Warga Kibarkan Bendera Putih setelah 10.500 Orang Tewas

by -168 Views

Pada hari Kamis, 9 November 2023, serangan ke Gaza terus dilakukan oleh Israel. Berbagai laporan menyebutkan bahwa rudal masih terus menghujani wilayah Palestina. Dari pembaruan Al-Jazeera pada Rabu malam, disebutkan bahwa korban tewas telah mencapai lebih dari 10.500 orang. CNBC International melaporkan bahwa Israel mengaku telah menghancurkan ratusan terowongan bawah tanah yang dimiliki oleh Hamas. Di sisi lain, CNN International menyebutkan bahwa warga Gaza berbondong-bondong mengibarkan bendera putih atas perintah evakuasi yang diberikan oleh Israel. Berdasarkan rangkuman dari CNBC Indonesia, jumlah korban tewas di Gaza terus bertambah. Kementerian Kesehatan Gaza mencatat bahwa sebanyak 10.568 orang tewas akibat serangan Israel, dan 4.324 lainnya mengalami luka-luka. Sebagian besar korban adalah anak-anak dan wanita. Sementara itu, di wilayah Tepi Barat, sekitar 155 orang tewas dan 2.250 orang luka-luka. Di sisi Israel, terdapat 1.400 korban tewas dan lebih dari 7.198 orang luka-luka. Israel mengklaim telah menghancurkan 130 terowongan di Gaza. Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menyatakan bahwa jumlah ini merupakan total terowongan yang hancur selama operasi militer di wilayah Palestina. Namun, laporan tersebut belum dapat diverifikasi secara independen. Hamas diketahui telah menghabiskan puluhan tahun untuk membangun terowongan bawah tanah sepanjang lebih dari 300 mil. Al-Jazeera melaporkan bahwa anak-anak di Gaza menghadapi kelaparan, penyakit, dan dehidrasi. Anak-anak yang selamat dari bombardir Israel berisiko mengalami kematian tertinggi. Save the Children mengatakan bahwa jumlah anak-anak yang tewas dalam beberapa minggu di Gaza sudah lebih tinggi dari jumlah anak-anak yang tewas dalam konflik selama satu tahun, dan bahkan setelah data dirilis, lebih dari 1.000 anak lainnya telah terbunuh. Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menolak prospek gencatan senjata di Gaza. Ia menegaskan bahwa tidak akan ada gencatan senjata tanpa pembebasan sandera. Gerbang penyebrangan Rafah kini ditutup. Vedant Patel, Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS, menyebutkan bahwa penutupan tersebut disebabkan oleh masalah keamanan. Para staf Kongres AS melakukan mogok kerja untuk menuntut gencatan senjata. Mereka menyatakan bahwa konstituennya meminta hal tersebut, namun pemimpin mereka tidak mendengarkan. Menurut mereka, 66% pemilih AS menginginkan presiden Joe Biden menyerukan gencatan senjata. Organisasi Muslim di Inggris mendesak pemerintah Inggris dan pemimpin dunia untuk memfasilitasi gencatan senjata segera di Gaza. Warga Gaza mengibarkan bendera putih dan memegang kartu identitas saat mereka berbondong-bondong mengikuti perintah evakuasi dari Israel. Sekitar 5.000 orang melarikan diri ke Gaza selatan dengan berjalan kaki selama empat jam pada hari Senin. Observatorium Hak Asasi Manusia mengatakan bahwa kepungan Israel telah menghancurkan hampir setengah dari total unit perumahan di Gaza sejak 7 Oktober. Fasilitas medis di Gaza utara akan berhenti berfungsi karena bahan bakar untuk generator cadangannya akan habis dalam satu hari. Menteri luar negeri dari G7 memperingatkan Iran tentang peningkatan eskalasi selama perang Israel di Gaza. Iran telah muncul sebagai salah satu negara yang paling vokal menentang pemboman Israel di Gaza. Palang Merah Internasional menyatakan terkejut atas serangan Israel ke konvoi kemanusiaannya pada Selasa. Dua truk rusak dan seorang pengemudi terluka ringan.