Uji Coba Inovasi Pengembangan Produksi Lapangan Minyak PHR di Blok Rokan oleh KSA-UIR

by -18 Views

PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) bekerja sama dengan aliansi strategis PT Karya Satria Abadi (KSA) dan Universitas Islam Riau (UIR) telah berhasil meningkatkan produksi minyak dan mengurangi air yang dihasilkan dalam uji coba teknologi inovatif tunnel venturi di 3 sumur di lapangan Minas, Blok Rokan, Riau.

Uji coba ini berhasil meningkatkan produksi minyak rata-rata sumur hingga 25% dan mengurangi air terproduksi (watercut) sebanyak 1.000 barel air per hari (BWPD) pada setiap sumur. Teknologi yang disebut Ultra Fluid Flow (UTF) ini melibatkan penggunaan tunnel venturi SOCT (Segregation Oil Collecting Tool) pada bagian tertentu pipa tubing, sehingga lapisan minyak yang sebelumnya tidak terdorong oleh tekanan pompa kini dapat diangkat ke permukaan, meningkatkan produksi minyak tanpa meningkatkan daya pompa dan sekaligus mengurangi produksi air.

EVP Upstream Business PHR, Andre Wijanarko, menyatakan bahwa PHR memberikan ruang bagi inovasi dan inisiatif kepada penyedia teknologi yang memiliki visi sejalan dalam mencapai target produksi minyak nasional sebanyak 1 Juta BOPD pada tahun 2030. PHR juga memberikan kesempatan bagi para peneliti dari kampus-kampus di Riau untuk melakukan seleksi dan uji coba di lapangan dengan skema No Cure No Pay (NCNP).

Teknologi UTF yang dikembangkan bersama PHR, KSA, dan UIR merupakan lanjutan dari kesepakatan bersama yang dilakukan dalam konvensi internasional Indonesian Upstream Oil and Gas (IOG) 2023 di Nusa Dua, Bali pada akhir 2023. Inovasi UTF ini merupakan salah satu dari lima inisiatif dalam kesepakatan tersebut yang dianggap berpotensi untuk meningkatkan produksi minyak yang mendukung ketahanan energi nasional.

Tentang WK Rokan, PHR merupakan anak perusahaan Pertamina yang berfokus pada usaha hulu minyak dan gas bumi di bawah Subholding Upstream, PT Pertamina Hulu Energi (PHE), berdiri sejak 20 Desember 2018. Pertamina ditugaskan untuk mengelola Wilayah Kerja Rokan sejak 9 Agustus 2021, dan PHR bertanggung jawab atas pengelolaan WK Rokan selama 20 tahun hingga 8 Agustus 2041.

Daerah operasi WK Rokan meliputi 7 kabupaten/kota di Provinsi Riau dengan 80 lapangan aktif, 11.300 sumur, dan 35 stasiun pengumpul. Produksi minyak dari WK Rokan mencakup seperempat dari produksi minyak nasional atau sepertiga produksi Pertamina. Selain itu, PHR juga mengelola program tanggung jawab sosial dan lingkungan di bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi masyarakat, dan lingkungan.