Peringatan Awas! Sekutu Putin Menuduh NATO Telah Memasuki Ukraina

by -10 Views

Ketua parlemen Duma Rusia, Vyacheslav Volodin, menuduh bahwa NATO sebagai pihak yang terlibat dalam perang di Ukraina. Hal ini terjadi saat Moskow panas dengan NATO akibat dukungan aliansi itu kepada Kyiv.

Dalam sebuah posting di Telegram dikutip Channel News Asia (CNA), Volodin menuduh aliansi militer pimpinan Amerika Serikat (AS) itu membantu Ukraina memilih kota-kota Rusia mana yang akan menjadi target.

“AS, Jerman, Inggris, dan Prancis sedang membahas kemungkinan serangan (oleh Ukraina) menggunakan senjata jarak jauh di wilayah negara kita. Ini tidak lain adalah upaya untuk menyamarkan dan menyembunyikan partisipasi langsung mereka dalam aksi militer,” tulis Volodin di saluran Telegram resminya.

“Faktanya, AS dan sekutunya sebenarnya berusaha memberi diri mereka izin untuk melakukan tindakan agresi dengan rudal terhadap Rusia,” udah naik.

Volodin kemudian menyoroti penggunaan penasihat dan instruktur NATO di Ukraina yang kini telah dilengkapi oleh apa yang disebutnya tentara bayaran. Ia juga berbicara tentang seluruh unit yang dipersenjatai dengan persenjataan NATO.

“Mereka (personel NATO) menentukan kota mana di negara kita yang akan diserang, mengoordinasikan tindakan militer, dan memberi perintah. NATO telah menjadi peserta dalam tindakan militer di Ukraina. Mereka mengobarkan perang terhadap negara kita,” tambahnya.

Rusia melancarkan serangan skala besar terhadap Ukraina Timur atau Donbass pada 24 Februari 2024. Moskow berupaya merebut wilayah itu dengan alasan diskriminasi rezim Kyiv terhadap wilayah itu, yang mayoritas dihuni etnis Rusia, serta niatan Ukraina untuk bergabung bersama aliansi pertahanan Barat, NATO.

Meski begitu, Ukraina telah mengambil langkah mengejutkan dalam perangnya dengan Rusia. Sejak pekan lalu, Kyiv telah menembus Rusia setidaknya tujuh mil dan merebut 28 kota dan desa di daerah Kursk.

Sejauh ini, NATO telah memberikan dukungan senjata kepada Ukraina. Bahkan, baru-baru ini, Kyiv meminta restu dari kelompok Barat itu untuk menggunakan senjata dukungannya untuk menyerang wilayah di dalam Rusia.