Nusaperdana.com, PEKANBARU – 15 Oktober 2024 – Tim Pengembangan Aset Utara melakukan terobosan baru dalam mengoptimalkan biaya pemboran di lapangan minyak Bangko di Wilayah Kerja Rokan yang dioperasikan oleh Pertamina Hulu Rokan (PHR). Dengan digitalisasi peta area sumur dan desain casing 2 string pada 8 pemboran di lapangan ini, berhasil menghemat biaya operasi hingga 54 miliar rupiah. Diperkirakan jika proyeksi pemboran hingga 57 sumur pada akhir 2024, PHR dapat menghemat hingga 414 miliar rupiah.
Karakteristik lapisan bawah permukaan Lapangan Bangko yang unik dan menantang menjadi fokus. PHR melakukan pemetaan yang cermat untuk menentukan titik pemboran sumur minyak produksi. Dengan digitalisasi pemetaan sumur eksisting, tim dapat mengetahui lokasi pengeboran sumur target di luar area penyebaran gas. Selain itu, perubahan desain casing pemboran dari 3 string menjadi 2 string, yang mereka sebut Intermedietless casing, berhasil mengurangi biaya operasi dan mempercepat proses pemboran.
Tim Pengembangan Aset Utara melakukan digitalisasi data sumur di Lapangan Bangko secara komprehensif, termasuk sebaran kantong gas Petani. Dengan cara ini, tim dapat mempersingkat waktu pemilahan kandidat sumur yang akan dieksekusi. EVP Upstream Business PHR, Andre Wijanarko, menekankan pentingnya menciptakan lingkungan kerja yang mendorong inovasi bagi para perwira PHR.
Setelah lebih dari setengah abad produksi, Lapangan Bangko telah memberikan kontribusi besar terhadap produksi minyak nasional. Produksi minyak dari lapisan high quality reservoir di lapangan ini mencapai puncaknya pada 1972. Seiring dengan penurunan tekanan di reservoir, produksi Bangko terus menurun.
Setelah alih kelola WK Rokan pada Agustus 2021, PHR fokus mengeksploitasi cadangan dari lapisan Telisa. PHR akan terus melakukan optimalisasi produksi dari lapangan ini melalui inovasi yang diciptakan para perwira.
Tentang PHR WK Rokan, PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) merupakan anak perusahaan Pertamina yang bergerak di bidang hulu minyak dan gas bumi di bawah Subholding Upstream, PT Pertamina Hulu Energi (PHE). PHR telah berdiri sejak 20 Desember 2018 dan ditugaskan untuk mengelola WK Rokan selama 20 tahun. Daerah operasi WK Rokan berada di 7 kabupaten/kota di Provinsi Riau dan memproduksi seperempat minyak mentah nasional atau sepertiga produksi Pertamina. Selain itu, PHR juga mengelola program tanggung jawab sosial dan lingkungan dengan fokus pada pendidikan, kesehatan, ekonomi masyarakat, dan lingkungan.