Analisis ahli tentang alasan terpilihnya Sri Mulyani kembali di Kabinet Prabowo

by -31 Views

Presiden terpilih Prabowo Subianto telah menunjuk Sri Mulyani untuk kembali menjadi Menteri Keuangan. Hal ini terungkap ketika Sri Mulyani mengunjungi kediaman Prabowo pada Senin malam (14/10/2024).

Beberapa ekonom menganalisis alasan di balik keputusan Prabowo untuk mempertahankan menteri era Presiden Jokowi ini. Mereka juga menyebut tentang tantangan terbesar yang akan dihadapi Sri Mulyani selama pemerintahan Prabowo.

Berikut adalah analisis para ekonom mengenai alasan penunjukan Sri Mulyani itu.

– CORE

Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) M. Faisal menilai Sri Mulyani dipilih kembali untuk mempertahankan kepercayaan pasar. Menurutnya, Sri Mulyani sudah dipercayai oleh pasar sebagai sosok yang bisa menjaga disiplin fiskal. Karakteristik disiplin fiskal ini sangat penting mengingat Prabowo memiliki program-program yang membutuhkan banyak anggaran negara. Dengan kembalinya Sri Mulyani, hal ini diharapkan dapat meredakan kekhawatiran pelaku pasar terkait pengelolaan fiskal.

Selain itu, Faisal juga menilai para menteri ekonomi di era Prabowo relatif mirip dengan era Jokowi. Oleh karena itu, tugas utama pemerintah selanjutnya adalah mengevaluasi kinerja ekonomi Indonesia agar menjadi lebih baik.

– Ekonom Undip

Ekonom dari Universitas Diponegoro, Wahyu Widodo, berpendapat bahwa alasan utama penunjukan Sri Mulyani adalah karena reputasinya yang kredibel. Menurutnya, Sri Mulyani telah berhasil menjaga fiskal dengan baik selama pandemi Covid-19. Sri Mulyani dinilai berhasil menjadikan APBN sebagai shock absorber saat krisis dan sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi saat kondisi normal.

Widodo menilai Sri Mulyani akan memiliki tugas utama dalam merealisasikan program Prabowo di tengah perlambatan ekonomi. Hal ini akan dihadapi dengan meningkatnya defisit anggaran dalam APBN 2025.

– Celios

Direktur Eksekutif Center of Law and Economic Studies (Celios) Bhima Yudhistira menyoroti pengalaman panjang Sri Mulyani selama 13 tahun sebagai Menkeu. Reputasinya yang internasional membuatnya mudah berkomunikasi dengan lembaga keuangan global. Bhima juga menilai Sri Mulyani memiliki komitmen disiplin fiskal dengan defisit anggaran yang tetap di bawah 3%. Sri Mulyani juga ditunjuk untuk menangani masalah utang jatuh tempo dan bunga utang yang tinggi di periode 2025-2029.

– Ekonom UI

Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, Telisa Aulia Falianty, menyambut positif penunjukan Sri Mulyani sebagai Menkeu. Dia menilai pasar akan merespons positif karena kepastian Sri Mulyani sebagai Menkeu. Falianty menilai kepercayaan pasar terhadap Sri Mulyani sangat penting mengingat kondisi geopolitik dunia yang tegang.

Dengan demikian, penunjukan Sri Mulyani kembali sebagai Menteri Keuangan di era Prabowo Subianto disambut positif dan diharapkan dapat menjaga stabilitas fiskal serta memperbaiki kinerja ekonomi Indonesia.