Dampak Pilpres AS terhadap Perdagangan Dunia: Trump atau Kamala Harris?

by -34 Views

Dua kandidat calon Presiden Amerika Serikat (AS) saat ini sedang memperdebatkan seberapa jauh Amerika harus menutup diri dari perdagangan global. Kebijakan keduanya memiliki dampak bagi perdagangan dunia. Menurut The Economist, Donald Trump adalah kandidat yang lebih radikal dalam isu perdagangan, dengan kebijakan tarif yang mengembalikan strategi ekonomi Amerika ke masa lampau. Kamala Harris bersikap lebih moderat, namun tetap mendukung proteksionisme ringan dengan subsidi untuk industri tertentu.

Trump dikenal sebagai “tariff man” karena kebijakan tarifnya yang telah dimulai sejak awal masa jabatannya. Ia mulai memberlakukan tarif pada barang seperti mesin cuci dan baja, yang kemudian berkembang menjadi perang dagang dengan China. Saat ini, Trump berjanji untuk menerapkan tarif pada semua barang impor ke Amerika dengan tarif universal hingga 20%. Dia juga mengancam akan memberlakukan tarif hingga 60% untuk barang buatan China.

Di sisi lain, Kamala Harris menentang perdagangan bebas dan menolak perjanjian dagang dengan Meksiko dan Kanada pada tahun 2020. Dia juga menolak ide tarif universal yang diusung oleh Trump. Harris berencana memberikan subsidi untuk memperkuat industri manufaktur domestik dengan program “America Forward” tax credit.

Jika terpilih, Trump akan membangun tembok tarifnya, sementara Harris, meskipun kurang tertarik membangun tembok, juga tidak akan membangun jembatan perdagangan baru. Ini memberikan gambaran tentang arah perdagangan Amerika di masa depan.